Jika tidak bisa, maka memiliki satu istri saja itu lebih dianjurkan.
Selanjutnya, suami harus meminta izin kepada istrinya untuk melakukan poligami. Ini merupakan nilai kepatutan untuk menaati hukum negara Indonesia.
Ujian hidup yang harus dilewati Umi Pipik pascameninggalnya Uje adalah penyakit tumor kelenjar getah bening tahun 2015.
“Awalnya sakit, pusing, mual, muntah. Kemudian selepas pulang dakwah dari Kalimantan periksa ke dokter,” kata Umi Pipik.
Umi Pipik mengakui sejak tahun 2017 pola hidupnya mulai berubah. Dimulai dari mengerjakan sunnah Nabi, meminum madu, hingga memakan kurma secara teratur.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Umi Pipik Akui Pernah Dipoligami Mendiang Uje hingga Sebut Keluarga Besar Tidak Mengetahuinya'.
“Tahun 2018 udah mulai ada perubahan, udah seger,” ucap Umi Pipik.
“Saya mindsetnya untuk anak-anak, kasihan anak-anak, saya orang tua tunggal, saya kebayang kalau saya gak ada gimana anak-anak saya,” tutupnya.*** (Oky Nugraha Putra/PR Tasikmalaya)