HALOYOUTH - Film Joker: Folie à Deux yang dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 4 Oktober 2024, menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini.
Sebagai sekuel dari film Joker (2019) yang sangat sukses, film ini kembali membawa karakter ikonik Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix, yang sebelumnya berhasil memenangkan Oscar atas penampilannya sebagai Joker.
Sekuel ini tidak hanya mengisahkan kelanjutan dari perjalanan hidup Arthur Fleck, tetapi juga memperkenalkan sisi yang lebih kompleks dari kepribadian dan jiwanya yang rapuh.
Joker: Folie à Deux berfokus pada kehidupan Arthur setelah ia menjadi Joker dan menghadapi persidangan atas berbagai kejahatan yang telah dilakukannya.
Arthur yang mengalami gangguan identitas ganda, semakin terjebak dalam konflik batin antara dirinya sebagai Arthur Fleck dan alter ego-nya, Joker. Film ini menggali lebih dalam bagaimana identitas ganda ini mempengaruhi kehidupannya sehari-hari, sekaligus memperlihatkan bagaimana Joker mulai mengambil alih kehidupan Arthur sepenuhnya.
Salah satu elemen yang menarik dalam Joker: Folie à Deux adalah kehadiran musik sebagai bagian penting dari cerita. Arthur, yang dalam film pertama dikenal sebagai karakter yang kesepian dan terasing, menemukan cinta sejati dalam hidupnya. Namun, yang membuat film ini semakin unik adalah penggabungan antara narasi psikologis yang mendalam dengan elemen musikal. Musik menjadi medium yang mengekspresikan perasaan dan kegilaan Arthur, menciptakan suasana yang mengundang penonton untuk lebih memahami isi batin karakter ini.
Baca Juga: Film Laut Tengah Tayang di Bioskop Oktober 2024, Intip Sinopsis dan Jam Tayangnya di Sini
Judul film Folie à Deux sendiri berasal dari istilah medis dalam bahasa Prancis yang berarti "kegilaan yang dibagi oleh dua orang." Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Prancis abad ke-19, Charles Lasègue dan Jules Falret, yang dikenal sebagai sindrom Lasègue-Falret. Kondisi ini menggambarkan fenomena di mana dua orang atau lebih berbagi gejala delusi atau kegilaan yang sama. Hal ini yang kemudian memunculkan spekulasi tentang kehadiran karakter Harley Quinn dalam film ini, sebagai pasangan Joker yang juga terpengaruh oleh delusinya.
Harley Quinn, yang dalam komik dan berbagai adaptasi dikenal sebagai pasangan Joker, memiliki hubungan yang sangat kompleks dengan karakter utama. Penampilannya di film ini, jika benar terjadi, akan memberikan dimensi baru pada kisah Joker, khususnya dalam hal dinamika hubungan mereka yang sering kali penuh kekerasan, ketergantungan, dan delusi bersama. Hal ini sesuai dengan konsep Folie à Deux yang menggambarkan bagaimana dua individu yang terlibat dalam hubungan yang intens dapat berbagi kegilaan yang sama, sehingga sulit bagi mereka untuk membedakan antara kenyataan dan delusi.