Kisruh Blokir Mobile Legends, Pengamat: E-sport Banyak Ciptakan Lapangan Pekerjaan!

25 Juni 2021, 15:11 WIB
Potret Lius Andre Pengamat sekaligus coach Mobile Legends /Lius Andre/Screenshot Instagram

HALOYOUTH- Belakang ini komunitas Mobile Legends Indonesia digemparkan dengan satu surat resmi dari Bupati Mukomuko ke Kemkominfo yang berisikan permohonan pemblokiran Mobile Legends.

Tidak hanya Mobile Legends, beberapa game online lainya seperti Free Fire dan PUBG Mobile juga ikut diminta untuk diblokir.

Bukan tanpa sebab, alasannya adanya surat tersebut karena banyaknya warga di sana yang mengadukan kalau game-game tersebut membawa dampak negatif bagi anak-anak.

Berkenaan dengan hal itu, seorang pengamat sekaligus pelatih Mobile Legends yaitu Lius Andre membuka suara. Menurutnya ini terlalu berlebihan, pada umumnya semua yang berlebihan itu tidak baik.

“Sesuatu yang berlebihan semuanya gak baik. contoh tidur secukupnya = sehat , tidur berlebihan = coba cek ke dokter masih ada detak jantungnya apa kagak,” jelas Lius.

Ia juga berpendapat, beberapa game yang diminta untuk diblokir seperti sekarang sedang menjadi olahraga baru bahkan juga membuka lapangan kerja untuk banyak orang termasuk ia dan teman-temannya.

“Dari tiga game yang disebutkan diatas adalah jenis olahraga yang baru, yaitu electronic esports (E-sports). E-sports udah jadi industri yang besar dan menciptakan banyak peluang kerja loh,” imbuhnya.

Dengan nada tegas ia juga mengungkapkan kalau memang untuk anak-anak yang masih sekolah tentunya harus dibatasi jam bermainnya.

“Cuma, untuk anak usia sekolah memang harus tahu waktu ketika bermain ya, latihan atau bermain boleh tapi jangan sampai nilai sekolah turun atau sampai tidak naik kelas ya, karena pendidikan tetap nomor satu." Lanjutnya menegaskan

Tidak hanya itu, yang bertanggung jawab paling besar akan hal ini adalah para orang tua dari anaknya tersebut.

"Pemblokiran bukanlah tindakan yang tepat. Orang tua lah yang berperan di sana. Tentunya mereka harus bisa mengedukasi anak-anak mereka agar game yang dimainkan tidak berakibat negatif." Lius berpendapat.

Lius juga meminta agar orang tua harus lebih perhatian terhadap anaknya, tindakan menyalahkan game itu bukan tanggung jawab orang tua.

"Peran orang tua dan pengasuh lah disini yang penting untuk membatasi jam bermain anak. bukan malah salahin game-nya,” pungkasnya.

Melihat dari isi suratnya sendiri, memang dampak-dampak negatif akibat game tersebut benar bisa terjadi bahkan memnag sudah terjadi.

Akan tetapi perlu diketahui game juga masih bisa membawa dampak positif yang tidak sedikit seperti yang dijelaskan oleh Lius Andre.***

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Revivaltv.id

Tags

Terkini

Terpopuler