Network
HALOYOUTH - Fahri Hamzah ungkap sosok Gibran Rakabuming anak Presiden Jokowi yang kini jadi Wali Kota.
Fahri Hamzah mengatakan dirinya menghormati orang yang menjabat yang dipiloh oleh rakyatitu merupakan tradisi rakyat Indonesia.
"Orang sudah menjabat dipilih rakyat dalam tradisi demokrasi itu saya menghormati pilihan rakyatnya. Jadi tidak ada yang lain," kata dikutip HALOYOUTH dalam artikel ''Fahri Hamzah Menilai Sosok Gibran Rakabuming: Dia Punya Ambisi pada Senin 3 Mei 2021 dari Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube tvOneNews.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal, Warga Muhammadiyah Laksanakan Idul Fitri Pada 13 Mei 2021
"Bahwa rakyat Solo memutuskan dia jadi pemimpin ya itulah dia. Itulah demokrasi," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menuturkan walau baru pertama kali bertemu dengan ibran Rakabuming tetapi menurutnya ada kemiripan dengan sosok Jokowi.
''Saya ngobrol banyak dengan orangtuanya, dengan bapaknya, saya ngobrol dengan dia baru sekali, kayaknya memang ada kemiripan. Tapi saya menangkap dia punya ambisi, yang menarik itu," katanya.
Disinggung apakah dalam pertemuan itu ada sindiran langsung kepadanya karena rajin mengkritik Jokowi, mantan Politisi PKS itu menyebut bila ini menyangkut generasi yang berbeda.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal Pada 13 Mei 2021, NU dan Pemerintah Kapan?
"Saya kira ini perbedaan generasi. Ketegangan pada kritik itu, bukan pada generasinya Gibran. Ketegangan itu ada di generasi di atas saya," katanya.
"Sekarang generasinya sudah nggak tegang dengan kritik. Sudah nggak tegang dengan perbedaan pendapat. Yang tegang ini ada sisa-sisa di atas," tutur Fahri Hamzah melanjutkan.
Fahri Hamzah mengaku tak mempersoalkan terkait munculnya pandangan sejumlah pihak soal dirinya melunak hingga mendukung Gibran Rangkabuming karena sudah mendapat tanda jasa dari Jokowi
"Ada perbedaan dengan Pak Jokowi dengan para pendukung dan orang-orang di sekitarnya. Karena itulah saya tidak terlalu percaya dengan rumor, tapi saya pegang dengan yang saya rasakan, apa yang saya alami itu," katanya. (Pikiran Rakyat/Sarah Nurul Fatia)
