10 Puisi Wiji Thukul, Simbol Perlawanan yang Tak Lekang oleh Waktu

- 20 Desember 2021, 18:46 WIB
Ilustrasi Wiji Thukul.
Ilustrasi Wiji Thukul. /Seputar lampung

Jika tak ada mesin ketik
Aku akan menulis dengan tangan
Jika tak ada tinta hitam
Aku akan menulis dengan arang
Jika tak ada kertas
Aku akan menulis pada dinding
Jika aku menulis dilarang
Aku akan menulis dengan
Tetes darah!


9. Tanah

Tanah

Tanah mestinya dibagi-bagi
Jika cuma segelintir orang
Yang menguasai
Bagaimana hari esok kamu tani
Tanah mestinya ditanami
Sebab hidup tidak hanya hari ini
Jika sawah diratakan
Rimbun semak pohon dirubuhkan
Apa yang kita harap
Dari cerobong asap besi
Hari ini aku mimpi buruk lagi
Seekor burung kecil menanti induknya
Di dalam sarangnya yang gemeretak
Dimakan sapi

1989-Solo


10. Catatan Suram 

Catatan Suram  

Kucing hitam jalan pelan
Meloncat turun dari atap
Tiga orang muncul dalam gelap
Sembunyi menggenggam besi
Kucing hitam jalan pelan-pelan
Diikuti bayang-bayang
Ketika sampai di mulut gang
Tiga orang menggeram
Melepaskan pukulan
Bulan disaput awan meremang
Saksikan perayaan kemiskinan
Daging kucing pindah
Ke perut orang!

Solo, 1987.***

Halaman:

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah