Update! BMKG Beri Peringatan Wilayah Sulawesi Barat tentang Potensi Gempa lebih Besar dan Tsunami

15 Januari 2021, 22:03 WIB
Gempa bumi yang terjadi di Majene terjadi berulang hingga 28 dari 14 Januari hingga 15 Januari menurut monitoring BMKG.* /ANTARA FOTO/AKBAR TADO/

HALOYOUTH.COM - Wilayah Sulawesi Barat baru saja dilanda gempa dengan Magnitudo 6,2, yang berpusat di wilayah Majene.

Gempa ini juga terasa hingga wilayah Palu dan Mamasa.

Meski memiliki Magnitudo 6,2, gempa di Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Spoiler Solo Leveling 136 Bocor! Jin Woo Melawan Raksasa Penjaga Gate S di Jepang

BMKG pun memberi peringatan mengenai gempa susulan yang akan terjadi dan kemungkinan adanya potensi tsunami.

Gempa Majene ini terjadi pada Jumat, 15 januari 2021 pada pukul 01.28 WIB, di mana  di hari sebelumnya juga sempat terjadi gempa dengan Magnitudo 5,9.

Dilansir dari Jurnal Gaya dalam artikel "WASPADA TSUNAMI! BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan Berkekuatan Lebih Besar di Sulawesi Barat", gempa yang terjadi ini memang tidak berpotensi tsunami, namun BMKG mengingatkan akan adanya potensi gempa susulan akan lebih besar dan bisa berpotensi tsunami.

Baca Juga: Spoiler Update! 365 Days Season 2 Bakal Segera Dibuat, Kisah Cinta Massimo dan Laura Siap Kembali

"Kemungkinan masih ada potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan seperti yang sudah terjadi atau lebih," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Jumat 15 Januari 2021.

Dia menjelaskan, karena kondisi batuan sudah diguncang gempa sebelumnya dan sudah rapuh karena pusat gempa di pantai, memungkinkan terjadi longsor di bawah laut sehingga dapat berpotensi tsunami.

Hingga pukul 06.00 WIB 15 Januari 2021, BMKG mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di wilayah tersebut.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat di sekitar pantai segera menyiapkan lajur evakuasi dan segera evakuasi mandiri jika terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup kuat.

"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan berupaya ke lokasi yang aman jauh dari bangunan, terus memonitor informasi BMKG melalui berbagai kanal baik info BMKG dan lainnya," jelas Dwikorita.

"Kami imbau masyarakat di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung tapi juga apabila kebetulan masyarakat di wilayah pantai dan merasakan guncangan gempa lagi segera menjauhi pantai tidak perlu menunggu peringatan dini," tambah dia.

Berdasarkan laporan BPBD setempat, gempa tersebut menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan dan tiga orang meninggal dunia serta lainnya luka-luka.

Hingga kini pemerintah setempat masih melakukan eakuasi dan pencarian korban yang kemungkinan masih ada yang tertimbun bangunan yang runtuh.

Bantuan berupa makanan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengungsian pun terus berdatangan.***(Muhammad Rasya/jurnalgaya.pikiran-rakyat.com)

Editor: Idam Rosyda Suha

Sumber: jurnalgaya.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler