Dekati 650.000 Angka Kematian Akibat Corona, WHO Hadapi Darurat Kesehatan Global Terburuk

28 Juli 2020, 10:28 WIB
World Health Organization (WHO). *Pixabay /Pixabay/

HALOYOUTH - Saat ini, dunia tengah dihebohkan dengan pandemi virus corona. Virus yang telah menyebar ke seluruh dunia ini, telah menginfeksi lebih dari 16 juta orang. Hal ini yang menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghadapi darurat kesehatan global terburuk.

Keadaan ini dikatakan langsung oleh Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin, 27 Juli 2020. Dilansir Haloyouth dari Mantra Sukabumi dalam “Kondisi Dunia Mengkhawatirkan, WHO Sebut Virus Corona Saat Ini Merupakan Darurat Kesehatan Global,” Tedros menambahkan dalam briefing berita virtualnya di Jenewa bahwa dengan kepatuhan ketat pada langkah-langkah kesehatan, mulai dari memakai topeng hingga menghindari keramaian, dunia akan berhasil mengalahkannya.

Baca Juga: Salah Berikan Pesan Menyentuh saat Lovren Resmi Tinggalkan Anfield

Baca Juga: Penjual Jamu Gendong Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

"Di mana langkah-langkah ini diikuti, kasus turun. Di mana tidak, kasus naik," katanya sambil memuji Kanada, China, Jerman dan Korea Selatan atas pengendalian wabah virus corona.

Namun sayangnya, kebangkitan virus corona yang dianggap beberapa negara telah teratasi, malah menjadi sangat mengkhawatirkan karena mendekati 650.000 angka kematian di seluruh dunia.

Kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan jika kebutuhan setiap negara dalam menjaga pembatasan kesehatan yang ketat seperti menjaga jarak fisik jauh lebih penting daripada definisi gelombang kedua, puncak baru maupun cluster.

Baca Juga: Kalimat yang Tepat untuk Mengatakan “Tidak”

Baca Juga: Inspiratif! Kisah-Kisah Kegagalan Orang Sukses

"Yang jelas adalah tekanan pada virus mendorong angka-angka turun. Lepaskan tekanan itu dan kasus-kasus merayap naik," jelasnya.

Tedros juga menekankan jika prioritas saat ini adalah menyelamatkan setiap nyawa yang ada.

"Kita harus menekan penularan tetapi pada saat yang sama kita harus mengidentifikasi kelompok-kelompok rentan dan menyelamatkan nyawa, menjaga tingkat kematian jika mungkin menjadi nol, jika tidak seminimal mungkin," jelas Tedros.***(Emis Suhendi/Mantra Sukabumi)

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Channel News Asia Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler