Kota Minneapolis Kembali Ricuh Akibat Kasus Penembakan Pria Kulit Hitam

- 13 April 2021, 14:09 WIB
Para pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi di Brooklyn Center, Minnesota/Theguardian/Stephen Maturen.
Para pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi di Brooklyn Center, Minnesota/Theguardian/Stephen Maturen. /

HALOYOUTH - Penembakan terhadap pria kulit hitam di Kota Minneapolis memicu ratusan warga melakukan unjuk rasa mengecam atas kejadian tersebut. 

Penembakan fatal terhadap pria kulit hitam, Daunte Wright, disebut-sebut sebagai tindakan pelepasan yang tidak disengaja dari petugas polisi. Hal tersebut disampaikan Kepala polisi Brooklyn Center dalam sebuah keterangan resminya.

Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu, 11 April 2021 di sebuah Halte Kota Minneapolis. Kemudian kepolisian membuat keterangan resmi melalui rekaman gambar kamera dan menjelaskan bahwa awal mulanya seorang petugas bermakud menggunakan Taser bukan sebuah pistol untuk menghadapi Daunte yang saat itu tidak memiliki senjata apapun.

Atas insiden itu langsung memancing kerusuhan secara brutal di Brooklyn Center lantaran kejadian tersebut bertepatan dengan persidangan pembunuhan mantan perwira Derek Chauvin, atas kematian George Floyd, yang disaksikan oleh banyak pengunjuk rasa.

Meski terjadi kericuhan, unjuk rasa tersebut saat ini masih dapat dikendalikan oleh pasukan polisi anti huru-hara. Namun pengunjuk rasa berjanji akan kembali ke jalan pada Senin malamnya.

Dalam konferensi pers sebagai upaya memberikan penjelasan kepada publik, kepala polisi Tim Gannon menggambarkan penembakan itu sebagai 'pelepasan yang tidak disengaja' dan memastikan tidak ada senjata yang ditemukan dalam mobil Daunte.

Walikota Brooklyn Center, Mike Elliott, mengatakan dirinya telah berbicara dengan Joe Biden atas kejadian ini dan Biden menawarkan bantuan.

"Saya ingin mengatakan bahwa hati kami sakit sekarang," kata Elliott kepada wartawan sebagaimana dikutip Haloyouth.pikiran-rakyat.com dari Theguardian.com pada Selasa, 13 Maret 2021.

Pihaknya mengaku menyadari bahwa seharusnya peristiwa ini tidak terjadi ditengah kota yang saat ini sedang dilanda kesedihan.

Halaman:

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah