HALOYOUTH - Meski jumlah wisatawan ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat berangsur-angsur naik, namun angka tersebut masih belum bisa menutupi biaya operasional yang dikeluarkan pengusaha wisata. Hal itu diakibatkan karena belum seimbangnya antara pemasukan dengan pengeluaran dari tempat wisata tersebut.
"Long weekend Iduladha saja, pas Sabtunya, tingkat kunjungan baru 35 persennya dari Sabtu kondisi normal. Dalam keadaan normal, kunjungan di hari Sabtu sekitar 10.000 orang, tapi sekarang hanya sekitar 4000 orang," jelas owner The Great Asia Africa, Perry Tristianto di Lembang pada Minggu, 2 Agustus 2020.
Baca Juga: Jasad Anak Berusia 14 Tahun Ditemukan di Dalam Tubuh Seekor Buaya
Perry menjelaskan, tingkat kunjungan pada hari Sabtu sebelumnya mengalami kenaikan 20 persen dan belum ada rombongan besar yang mempengaruhi tingkat pengunjung.
Akibatnya, tidak semua karyawan dapat kembali bekerja karena penurunan jumlah wisatawan yang terjadi seperti yang diungkap Perry.
"Baru 120 karyawan yang sudah dipekerjakan kembali. Kami pun menerapkan hari kerja bergiliran mengingat masih sepinya tingkat kunjungan,
"Pada hari biasa wisatawan yang berkunjung rata-rata hanya 300-400 orang perhari. Sangat jauh dibandingkan sebelum terjadi pandemi Covid-19," katanya.
Baca Juga: Video Polisi Tegur Keluarga Makan Bersama di Tol Cipali Ramai di Media Sosial
Perry juga menambahkan jika wisatawan banyak yang dapat dengan menggunakan kendaraan pribadi dan minim rombongan bus pariwisata. Jarangnya rombongan bus pariwisata disebabkan karena mahalnya harga sewa bus.
"Menjadi mahal, karena tempat duduk bus tidak dapat dioptimalkan," paparnya.