Teater Tradisional Kabuki di Jepang Kembali Dibuka dengan Terapkan Protokol Kesehatan

HALOYOUTH – Setelah tutup selama lima bulan terakhir akibat pandemi COVID-19, pada Sabtu, 1 Agustus 2020 lalu Teater Tradisional Jepang Kabuki kembali menampilkan pertujukannya.



Pertunjukan akan diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Para pemain teater akan menggunakan masker, serta menjaga jarak saat di atas panggung. Kursi pengunjung juga hanya boleh diisi setengah dari jumlah kapasiatas biasanya.



"Kami membuka kembali dan menerapkan protokol kesehatan dari para ahli penyakit menular," ujar Manager Kabukiza, Yoshitaka Hashimoto, Sebelumnya diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel “Jepang Kembali Buka Teater Tradisional Kabuki, Protokol Kesehatan Diperketat” mengutip Reuters.


Baca Juga: Meksiko Catat Lebih dari 9.000 Kasus Harian Positif COVID-19


Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya memperhatikan keselamatan audiens dari saat mereka masuk sampai mereka pergi.



Ketika pertunjukan di atas panggung sedang berlangsung, ada pembatasan jumlah pemain, serta semuanya harus menggunakan masker kain berwarna hitam yang menutupi hidung hingga dada.



Selain itu, para pemain juga berdiri lebih jauh dari biasanya serta menjaga jarak satu sama lain.



Pengelola teater mengatakan, para pemain hanya menggunakan masker tanpa pelindung wajah seperti face shield, karena mereka merasa menggunakan face shield dapat membuat pekerjaan mereka lebih sulit dilakukan.


Baca Juga: Donald Trump akan Melarang Penggunaan TikTok



Untuk pengunjung yang hadir pun harus menjalani beberapa protokol kesehatan, seperti menjalani pemeriksaan suhu di pintu masuk, serta wajib menggunakan masker. Kursi penonton pun diikat menggunakan tali untuk menjaga jarak antar penonton dan hanya dapat diisi setengahnya.



Ada satu kebiasaan yang sangat dihargai Kabuki, namun saat pandemi seperti ini dilarang, yaitu membagi kotak makan siang.



Meski degan segala aturan baru, masyarakat sangat antusias saat mendengar bahwa Teater Kabuki akan kembali dibuka.



"Mungkin ini berlebihan, saya merasa seolah akhirnya hidup kembali,” diungkapkan Chiaki Sakurai (46). Ia biasanya menonton Kabuki dua atau tiga kali dalam sebulan.***(Tita Salsabila/PR)


Baca Juga: WHO Nyatakan Dampak Wabah Corona akan Terasa Lama