Akan Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19, WHO Ingatkan Rusia untuk Hati-Hati

- 21 Agustus 2020, 20:33 WIB
Ilustrasi. *Pixabay
Ilustrasi. *Pixabay /

HALOYOUTH - Presiden Rusia, Vladimir Putin yang sempat membuat gempar dunia karena menjadi Vaksin Covid-19 pertama yang didaftarkan, akan memulai uji klinis pada pekan depan.

Dalam uji klinis ini, sekitar 40.000 orang akan dilibatkan.

Vaksin Covid-19 yang bernama ‘Sputnik-V’ dikembangkan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusian.

Baca Juga: Robert Alberts Terapkan Zoladz Test untuk Melihat Ketahanan Para Pemainnya

Adanya vaksin ini membuat sejumlah peneliti dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar Rusia berhati-hati karena masih memerlukan tinjauan keamanan yang ketat.

Tes ini sendiri akan setara dengan uji coba fase 3 yang sedang dijalani vaksin lain.

Kepala Dana Investasi Langsung Rusia Kirill Dmitriyev, mengatakan dalam pengarahan online bahwa vaksinasi kelompok berisiko, termasuk tenaga medis, juga akan dimulai pekan depan atas dasar sukarela.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung, Sabtu 22 Agustus 2020

Lebih dari 20 negara menurutnya telah membuat permintaan untuk membeli lebih dari satu miliar dosis vaksin.

Dmitriyev menambahkan bahwa Rusia memiliki perjanjian dengan beberapa negara untuk memproduksi vaksin. Selain itu vaksinasi massal di Rusia ditargetkan dimulai pada Oktober dan ekspor dilakukan pada November atau Desember 2020.

Seperti diberitakan Galamedianews sebelumnya dalam “Rusia Kirim Informasi Resmi 'Sputnik V' ke WHO, 40 Ribu Orang Bakal Segera Disuntik Vaksin Covid-19,” Rusia mendapatkan peringatan dari para ilmuwan karena kemungkinan bergerak terlalu cepat.

Baca Juga: Kapten Manchester United Ditangkap Polisi Yunani

Namun, berbagai tuduhan tersebut dikatakan Dmitriyev jika skeptisme mulai berkurang.

"Kami melihat ada perubahan nada yang signifikan dari WHO. Awalnya ya, mereka tidak memiliki cukup informasi tentang vaksin Rusia, sekarang informasi resmi sudah dikirim dan mereka akan mengevaluasinya," ucap Dmitriyev.

"Kami tidak melihat adanya hambatan bagi regulator individu untuk menyetujui vaksin Rusia tanpa persetujuan WHO," lanjutnya.

Baca Juga: Kembali Latihan Bersama Persib, Geoffrey Castillion: Kondisi Saya Cukup Bagus

Hingga saat ini, Rusia telah mencatat adanya 942.000 lebih kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Kamis dan menjadi jumlah tertinggi keempat di dunia.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah