Pandemi COVID-19, Inggris akan Bayar Warga Berpenghasilan Rendah yang Mengisolasi Diri

- 27 Agustus 2020, 11:19 WIB
ILUSTRASI COVID-19.*
ILUSTRASI COVID-19.* /Pexels


HALOYOUTH – Saat ini Inggris sedang meningkatkan langkah-langkah untuk mengendalikan wabah COVID-19.


Bagi warganya yang berpenghasilan rendah serta mengisolasi diri karena mengidap atau diduga terinfeksi virus corona, Inggris akan membayarnya.


Kebijakan tersebut diambil setelah kalangan politisi oposisi mendesak pemerintah untuk menerapkan sistem pembayaran, dikarenakan adanya kekhawatiran sebagian warga harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak bisa mematuhi panduan kesehatan yang berlaku.


Lebih lanjut, seperti dilansir dari Antara, pemerintah Inggris mengatakan, warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona akan mendapat bantuan uang 130 pound atau sekitar Rp2,5 juta, selama periode karantina, 10 hari.



Baca Juga: Setelah Dilakukan Tes Swab, Ratusan Guru di Surabaya Positif Covid-19



Sementara, anggota-anggota rumah tangga yang harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari, akan mendapat 182 pound atau sekitar Rp3,5 juta.


Nantinya, uang tersebut akan diberikan pada warga yang berada dalam sistem bantuan kesejahteraan, yang dikenal sebagai Universal Credit atau Working Tax Credit, atau warga yang tidak mampu bekerja dari rumah.


Selain itu, nantinya kebijakan ini akan diterapkan pertama kali di wilayah dengan tingkat penularan virus yang tinggi seperti lackburn, Pendle, dan Oldham.


"Masyarakat Inggris telah mengorbankan banyak hal untuk membantu memperlambat penyebaran virus. Mengisolasi diri jika dinyatakan positif COVID-19, atau telah melakukan kontak dengan seseorang yang mengidapnya, tetap penting untuk tetap memantau wabah di daerah setempat," kata Matt Hancock, menteri kesehatan.


Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Dunia: India Catatkan Rekor 75.000 Kasus dalam 24 Jam


Lonjakan wabah di Inggris berlangsung lebih lama dan menyebar ke lebih banyak tempat daripada di negara-negara Eropa yang terpukul paling parah, seperti Italia dan Spanyol.


Hingga saat ini, kantor statistik pemerintah mencatat lebih dari 65.000 orang di Inggris meninggal akibat virus corona.***

Editor: Ade Rosman

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x