HALOYOUTH - Ratusan Bhiksu/Bhikkhu yang tergabung dalam WBSC (World Buddhis Sangha Council) mengunjungi Indonesia. WBSC merupakan sebuah organisasi independen non-pemerintah internasional yang bertujuan untuk mengembangkan pertukaran komunitas agama Buddha dan biara dari berbagai tradisi di seluruh dunia, dan membantu melaksanakan kegiatan untuk penyebaran agama Buddha.
WBSC mewakili anggota dari 3 mazhab yakni Buddha Theravada, Mahayana, dan Vajrayana. Dan memilik perwakilan dari berbagai benua seperti Asia, Eropa, Amerika, Australia, bahkan Afrika.
Mereka berbondong-bondong mendatangi Candi Borobudur yang merupakan monumen berusia ribuan tahun. Ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Ada sekitar 125 orang Bhiksu/Bhikkhu melakukan ritual pada 19 September 2024. Dimulai dengan berjalan kaki dari bawah, kemudian menapaki Candi Borobudur hingga puncak. Dilanjutkan dengan melakukan ritual pradaksina sambil merapalkan doa doa. Pradaksina merupakan kegiatan ritual penghormatan dengan mengelilingi sebuah objek pemujaan searah jarum jam. Objek pemujaan di sini adalah stupa stupa Buddha.
Kemudian turun dari areal bangunan Candi Borobudur. Dilanjutkan dengan melakukan Puja Bakti dan Persembahyangan di Pelataran Candi Borobudur. Puja Bakti merupakan wujud keyakinan terhadap Buddha dan cara untuk mengembangkan perbuatan baik.
Baca Juga: Wisata Murah di Yogyakarta: 7 Tempat Menarik untuk Liburan Hemat
Dalam hal ini, peserta hanya diberikan waktu selama dua jam yakni pada pukul 07.00-09.00 untuk melakukan ritual di areal candi oleh pihak pengelola Candi Borobudur. Selebihnya Candi Borobudur merupakan konsumsi publik, utamanya sebagai objek wisata. Tak semata-mata tempat keagamaan. Untuk melakukan ritual keagamaan diperlukan adanya koordinasi dengan pihak pengelola Candi Borobudur.
Kendati demikian, para Bhiksu/Bhikkhu dapat melakukan peribadatan secara khusyuk di areal candi meskipun dengan waktu yang terbatas. Pun ritual dilakukan secara bergantian oleh tiga mazhab.