HALOYOUTH - Musyawarah Kerja Nasional PTITD (Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma se Indonesia) dan Martrisia (Majelis Rohaniwan Tridharma Seluruh Indonesia) pada 27-29 September 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Mukernas tahun ini mengangkat tema "Eksis, Maju, Bergerak, Bersama" berbondong bondong perwakilan para pengurus Klenteng/Bio dan Taojin dari berbagai daerah menghadiri acara ini.
Dengan adanya Mukernas ini, para Pengurus Klenteng dan Taojin dapat menuangkan ide-idenya untuk terus memajukan ajaran Tridharma dan bertransformasi menuju organisasi yang lebih modern, lebih siap menghadapi perubahan jaman yang kian cepat.
Baca Juga: Film G30SPKI Dibuat Tahun Berapa? Berikut Sejarahnya
Selain menggaungkan transformasi modern, PTITD juga menambahkan penamaan angka "67" yang menandakan angka kelahiran PTITD dan Martrisia yang lahir pada tahun 1967. Tentu tidak lama lagi organisasi majelis keagamaan ini ada.
Organisasi ini telah melawati berbagai fase mulai dari fase masa orde baru di mana semua kegiatan keTridharmaan yang bercirikan Tionghoa terbatas, dan di masa sekarang kebebasan beribadah dibuka selebar-lebarnya. Dengan penambahan “67”, harapan semangat para pendiri tetap menjadi akar pondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan jaman kekinian saat ini.
Baca Juga: Mahasiwa Asal Lebak Dukung Andra Soni - Dimyati Untuk Gubernur Banten
Pada Mukernas kali ini, hadir juga Daoshi (Guru Tao) perwakilan dari Asosiasi Tao Dunia, dalam Berbagainya, Asosiasi Tao Dunia berharap melalui Mukernas, PTITD dan Martriasi dapat kembali menghayati dan mengembangkan 3 ajaran mulia (buddhisme, taoisme dan konghucuisme) yang berciri khas masing-masing, namun bersatu dalam penghayatan dan pengamalannya.
Kegiatan ditutup oleh Pembimas Buddha Provinsi Kalimantan Selatan Joko Budi Santosa mewakili Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI.
Pembimas Buddha Prov. Kalimantan Selatan berharap melalui Mukernas PTITD dan Martrisia dapat selalu mengembangkan ajaran Buddha dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta dapat selalu bersinergi dengan Kementerian Agama RI dalam pengembangan umat baik di daerah maupun di pusat.***