Hikmah Olimpiade Tokyo: dari Sehat Mental, Rasisme Hingga Sejarah Greysia-Rahayu dan Anthony Ginting

4 Agustus 2021, 08:37 WIB
Greysia dan Apriyani /Twitter @Rudy R/

HALOYOUTH - Perhelatan olimpiade Tokyo hampir selesai, bahkan beberapa cabang olahraga seperti badminton sudah terlebih dahulu selesai dan cabang olahraga lain sedang memasuki babak semifinal dan final.

Namun banyak hal unik yang dapat diambil dari perhelatan olimpiade Tokyo ini dari mulai isu kesehatan mental para atlet, kebencian dan rasisme hingga mencetak sejarah.

Berikut daftar kejadian yang dapat diambil hikmahnya oleh masyarakat.

1. Isu Kesehatan Mental

Kesehatan mental para atlet sama pentingnya dengan kesehatan fisik dalam olimpiade kali ini.

Baca Juga: Stres Jelang Pernikahanmu, Lakukan 5 Gerakan Yoga Dasar Mudah Ini, Dijamin Ampuh!

Namun sayang, kegagalan para atlet maupun kesalahan yang dibuatnya selama berjuang untuk negaranya seringkali mendapatkan bullyian dari warganet di media sosial.

Seperti atlet senam asal Amerika Serikat yaitu Simone Biles yang mengundurkan diri demi kepentingan kesehatan mental dirinya.

Yang kedua adalah pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan-Melati Daeva yang kalah terlebih dahulu.

Bukan apresiasi yang didapatkan, namun warganet malah mencibir fisik dari Melati yang kegemukan dan seharusnya merawat diri, berat untuk melakukan smash dan lainnya.

Baca Juga: Top Skor Sementara Sepakbola Pria Olimpiade Tokyo 2020: Pemain Brazil Gacor, Disusul Pemain Prancis

Bullying yang hadir di media sosial oleh oknum membuat mental para atlet kebanggaan menjadi down dan itu seharusnya tidak boleh dilakukan, apapun hasil yang mereka dapatkan tentu harus menjadi kebanggaan karena telah berjuang demi nama negara.

2. Rasisme dan Kebencian

Di awal-awal opening ceremony olimpiade Tokyo, salah satu stasiun televisi asal Korea Selatan membuat tayangan berbentuk kebencian dengan menampilkan kekurangan atau keadaan yang dialami oleh suatu negara dengan dalih agar masyarakat mudah mengenal negara tersebut.

Tentu hal ini salah dan tidak boleh dilakukan, kebencian yang hadir harus digantikan dengan persaudaraan.

3. Sejarah yang dibuat oleh ganda putri Indonesia Greysia Polii-Rahayu Apriyani

Baca Juga: Prediksi Starting Line Up AS vs Australia Perebutan Medali Perunggu Sepakbola Wanita Olimpiade Tokyo

Sejarah badminton Indonesia kembali mencatatkan nama terbaik yaitu Greysia Polii-Apriyani Rahayu yang berhasil menyabet medali emas di olimpiade Tokyo.

Hal ini sekaligus menyempurnakan rekor atlet badminton Indonesia sudah mendapatkan emas dari berbagai sektor bulu tangkis.

Greysia Polii dalam cuitan statusnya ia berharap ingin menjadi pemain badminton dunia, dan di olimpiade ini berhasil mewujudkannya, itu adalah bentuk dedikasi dan harapan.

Terakhir ada nama Anthony Sinisuka Ginting yang berhasil menyabet perunggu di olimpiade Tokyo ini, hal ini menyudahi 17 tahun puasa tunggal putra mendapatkan medali di ajang olimpiade.

Sejarah yang dibuat oleh Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan Anthony Sisisuka Ginting membuat masyarakat Indonesia semakin tergila-gila dengan badminton.***

 

Editor: Adi Riyadi

Sumber: sofascore.com

Tags

Terkini

Terpopuler