HALOYOUTH - Siapa tak kenal atlet bulu tangkis di Paralimpiade Tokyo 2020 Khalimatus Sadiyah yang berhasil merenggut medali emas bersama pasangannya Leani Ratri.
Khalimatus Sadiyah berhasil menyingkirkan lawan asal China Chen Hefang dan Ma Huihui yang berlaga di Yoyogi National Stadium.
Keberhasilan Khalimatus Sadiyah pun kerap menjadi sorotan usai mengharumkan nama Indonesia.
Hingga pebulutangkis asal Mojokerto, Jawa Timur ini tak henti mendapatkan bonus. Alim sapaan akrabnya diganjar bonus sebesar Rp5,5 miliar bersama pasangannya Leani Ratri.
Hingga kepulangannya ke kampung halaman disambut hangat oleh warga dan teman-temannya. Tak hanya itu Bupati Mojokerto pun ikut turun dan berikan apresiasi kepada Alim.
Tak tanggung-tanggung, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra atau Gus Bara berikan apresiasi dan uang tunai hingga beasiswa S3 di Insitut KH. Abdul Chalim. Gus Bara yang awalnya menyampaikan apresiasinya melalui Video Call akhirnya mengunjungi kediaman Alim.
Minggu, 19 September 2021 Gus Bara mengunjungi kediaman Alim di desa Banjar. "Sebenernya kemarin saya harus menyambut mbak Alim, tapi karena saya harus ke Bandung, sehingga kemarin hanya VC dan saya sudah janji kalo sudah sampai rumah saya akan kunjungi ke rumah mbak alim, berikan uang tunai untuk mba alim pribadi dari saya dan untuk kabupaten akan diusahakan" ucap Muhammad Al Barra Bupati Mojokerto sebagaimana dilansir haloyouth.com dari Instagram @gusbarra_ pada Selasa, 21 September 2021.
Peraih medali emas Khalimatus Sadiyah mengaku sangat senang atas apreasiasi yang telah diberikan Bupati kepadanya. Hingga ia pun berharap Pemkab dapat membangun gedung olahraga untuk mencetak atlet hebat seperti dirinya.
Baca Juga: Pesona Pornpawee Chochuwong, Pebulutangkis Cantik Thailand yang Bakal Tampil di Piala Sudirman 2021
"Harapannya pengennya yang saya inginkan dikasih," ucap Alim.
Kemenangannya yang berada di nomor SL3-SU5 berhasil tekuk lawan dengan torehan skor 21-18, 21-12. Tentu hal itu menjadi prestasi yang menakjubkan hingga dirinya bisa mengukir sejarah baru untuk tanah air.
Berbeda dengan Leani Ratri si ratu para-badminton yang telah memiliki segudang prestasi dengan beberapa medali emasnya. Pada ajang kompetisi di kancah internasional dan renggut medali emas merupakan hal pertama bagi Alim.
Nomor klasifikasi yang di duduki Alim pada SL3 memiliki arti disabilitas pada kaki atau jalan tidak seimbang. Sedangkan nomor klasifikasi SU5 merupakan keterbatasan pada bagian anggota tubuhnya yang tak dapat digerakkan secara normal.***