HALOYOUTH - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah meminta maaf secara langsung atas insiden tim bulutangkis Indonesia yang mendapatkan perlakuan diskriminatif dan dipaksa mundur di ajang turnamen bergengsi.
Meski sebelumnya BWF sudah meminta maaf secara terbuka, namun Presiden BWF, Poul-Erick Hoyer langsung menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
Permintaan maaf yang disampaikan oleh Poul Erik Hoyer itu usai menyaksikan laga final ganda putra pada BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali.
Tim Merah Putih ternyata sempat merasakan kekecewaannya terhadap BWF. Tim Merah Putih saat itu dipaksa mundur pada ajang bergengsi yang digelar di Inggris.
Ya, ajang All England 2021 tim bulutangkis Indonesia resmi dipaksa mundur pada ajang tersebut.
Dipukul mundurnya Tim Merah Putih itu lantaran akibat Indonesia saat itu berada satu pesawat dengan seorang penumpang yang positif Covid-19.
Baca Juga: Kisah Mistis Yang Dialami Atlet Bulutangkis Ini Bikin Merinding
Sehingga Otoritas Kesehatan Inggris (NHS) langsung memutuskan para atlet bulutangkis Indonesia mesti melakukan isolasi mandiri selama 10 hari sejak perjalanannya ke Inggris sampai 23 Maret 2021.
Tentu saja kondisi tersebut membuat kecewa para atlet dan pendukung Tim Merah Putih.
Keputusan mendadak itu pun langsung menjadi kekecewaan dari para atlet seperti Greysia Polii, Anthony Ginting, Mohammad Ahsan hingga Marcus Fernaldi Gideon.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Sebut Pebulutangkis Australia ini Paling Cantik Sedunia, Siapa Dia?
Meski demikian, Oktohari menyampaikan bahwa secara pribadi dirinya tidak memiliki masalah dengan BWF. Hanya saja, ia membela kepentingan atlet Indonesia yang pada saat itu dipaksa mundur pada turnamen All England 2021, Maret lalu.
"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," ujar Oktohari sebagaimana dikutip haloyouth.com dari Antara pada Rabu, 8 Desember 2021.
"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan bahwa kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah,” tambah dia.
Insiden mengecewakan bagi para atlet Indonesia di All England 2021 terjadi akibat tim bulutangkis Indonesia berada dengan penumpang yang terpapar virus Covid-19.
Oktohari pun mengatakan bahwa kejadian tersebut akan tetap membekas, terlebih Skuad Merah Putih disebut menerima perlakuan diskriminatif dari BWF maupun panitia.
"Tapi yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya," katanya.
Oktohari menyampaikan bahwa Presiden BWF mengaku akan selalu memprioritaskan Indonesia. Hal itu dapat terlihat dari tiga ajang turnamen, Indonesia telah menjadi tuan rumahnya.
“Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, katanya terlihat di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali," tuturnya.
Sementara itu, Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
“Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya,” ucap Hoyer.***