Netizen Minta BRI Liga 1 Agar tidak Bermain di Bali, SOS Sarankan Kompetisi Dihentikan Sementara, Ada Apa?

2 Februari 2022, 15:40 WIB
Pemain Persib Bandung, Beckham Putra berduel dengan pemain Persikabo/Instagram/@persib /

HALOYOUTH- BRI Liga 1 sudah masuk pada pekan 22. Tetapi satu per satu para pemain Liga 1 positif Covid 19 di seri keempat BRI Liga 1 2021/2022 Bali.

Hal itu membuat para netizen penikmat sepakbola BRI Liga 1 menolak untuk bermain di Bali. Salah satunya akun @ramabagonk_ yang menulis "#maksamaindibali di postingan terakhir @pengamatsepakbola di instagram.

Banyak tim yang kehilangan pemainnya karena COVID-19 dan tentu ini menjadi kerugian besar bagi klub-klub BRI Liga 1 yang tidak bisa memainkan skuad lengkapnya.

Seperti yang terjadi kemarin laga Madura United kontra Persipura ditunda karena 20 pemain dari Madura United positif Covid-19

Baca Juga: Jelang Bentrok Persikabo, Persib Terancam Pincang, Manajemen: Mohon Doa

Hal ini disesalkan oleh manajer Madura United dengan banyaknya pemain yang positif Covid-19.

Menyikapi hal tersebut, koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali meminta kompetisi BRI Liga 1 dihentikan terlebih dahulu.

Hal itu harus dilakukan untuk menangani penularan virus Covid-19 yang mengalami peningkatan di Bali.

"Sebaiknya, kompetisi dihentikan dulu selama sepekan untuk dilakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment) kepada semua pemain di sistem bubble," ungkap Akmal.

"Bila situasi Covid 19 sudah terkendali, kompetisi bisa dilanjutkan lagi. Bila perlu Seri 4 dipindahkan ke tempat yang lebih memungkinkan. Jawa Tengah misalnya," sambungnya.

Baca Juga: Hasil Pertandingan BRI Liga 1: Fitrul Rustapa Tampil Memukau, Persipura Tahan Imbang Persiraja Banda Aceh

Saat ini sudah 68 pemain dan ofisial terkonfirmasi positif COVID-19.

Akmal menduga ada bebrapa hal yang menjadi sangat masif penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Pertama, kendurnya pelaksanaan protokol kesehatan baik 3 T ataupun 5 M( Mengenakan masker, Membersihkan tangan, Menjaga jarak, menghindari keramaian serta Mengurangi mobilitas.

Kedua, sistem bubble to bubble yang diaplikasikan tidak seketat pada Seri 1 serta Seri 2.

Akhirnya para pemain bebas berekreasi, bertemu banyak orang dari cafe ke cafe, dari restaurant ke restaurant dari pantai ke pantai.

Sementara itu, sejatinya sistem bubble ataupun gelembung cuma mengizinkan para pemain berhubungan dengan ekosistemnya di penginapan, tempat latihan, serta tempat pertandingan.

Baca Juga: BRI Liga 1: Persib Bandung Berhasil Dipecundangi Bali United, Arema Sukses Menggeser Posisi Puncak

Perihal ketiga yang diduga jadi sebab masifnya permasalahan infeksi Covid- 19 di BRI Liga 1 merupakan jadwal pertandingan yang amat padat.

"Ketiga mungkin karena jadwal tanding yang padat dan jam tayang yang larut malam juga ikut memengaruhi penurunan imunitas pemain yang pada akhirnya mudah terpapar," ungkap Akmal.

Bagi Akmal, agenda pertandingan di malam hari layak jadi bahan evaluasi LIB serta PSSI.

"Jadwal pertandingan yang larut malam juga harus dihilangkan. Ingat kesehatan adalah prioritas yang harus diutamakan," tutup Akmal.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler