PB Djarum Hadirkan Mantan Pelatih Pelatnas PBSI untuk Tim Ganda Campuran, Apa Tujuannya?

16 Februari 2022, 13:04 WIB
Honey Couple/tangkap layar Instagram @jordan_praveen/ /

HALOYOUTH - Klub PB Djarum menghadirkan mantan pelatih Pelatnas PBSI untuk tim ganda campuran andalannya untuk menghadapi 3 turnamen Eropa bulan Maret nanti.

Tim ganda campuran PB Djarum yang akan menghadapi 3 turnamen Eropa tersebut diantaranya adalah Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti, Dejan Ferdinansyah/ Gloria Emanuelle Widjaja dan Akbar Bintang Cahyono/ Marsheilla Gischa Islami.

Tiga ganda campuran PB Djarum ini akan bertolak ke Eropa pada bulan Maret untuk menghadapi kejuaraan German Open, All England Open dan Swiss Open 2022.

Untuk menghadapi 3 turnamen bergengsi tersebut PB Djarum menghadirkan mantan pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI yaitu
Richard Mainaky.

Richard Mainaky pernah mengabdi jadi pelatih Pelatnas PBSI sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2021.

Terhitung 26 tahun Richard mengabdi di Pelatnas PBSI sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dari dunia kepelatihan.

Baca Juga: Gemas Kepada Valencia Tanoesoedibjo, Kekasih Kevin Sanjaya Diminta Lakukan Hal Tak Terduga Ini

Richard saat ini bekerja dibawah naungan PB Djarum. Ia menjabat sebagai Technical Advisor.

Richard yang menetap di Manado, Sulawesi Utara, terbang ke markas PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah untuk mendampingi Praveen Jordan Cs dalam menghadapi 3 turnamen Eropa.

Richard mengungkapkan bahwa hadirnya Ia untuk memotivasi tim ganda campuran PB Djarum.

“Apa yang saya lakukan kepada mereka lebih untuk memotivasi mereka saja. Sekaligus melihat apa-apa yang masih kurang dalam persiapannya,"ungkap Richard Mainaky seperti dikutip Haloyouth.com dari website PB Djarum pada Rabu, 16 Februari 2022.

Baca Juga: Usai Mundur dari Posisi Pelatih PBSI, Richard Mainaky Dampingi Persiapan Tim Ganda Campuran PB Djarum ke Turna

Richard pun menambahkan bahwa kehadirannya untuk memotivasi Praveen Jordan Cs karena rasa iba nya terhadap ganda campuran yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI.

Karena ini kan turnamen pertama mereka setelah degradasi dari Pelatnas. Walau tidak terlihat dari luar, saya yakin di dalam hati kecil mereka ada rasa sedihnya, tidak percaya juga mungkin karena terdegradasi dalam posisi rangking mereka masih bagus,” tambah Richard.

Meski menyoroti degradasi tersebut akan tetapi pria berusia 57 tahun ini tetap menghargai keputusan PBSI

“Namun tentu kami menghargai keputusan PBSI, semua sudah mereka pertimbangkan. Saat ini saya ingin fokus memotivasi Praveen/Melati, Dejan/Gloria dan Akbar/Gischa, bahwa mereka masih bisa. Harus yakin dan semangat. Sekarang semuanya ada di tangan mereka,” tutup Pria berusia 56 tahun tersebut.***

Editor: Adi Riyadi

Tags

Terkini

Terpopuler