Dibantai Ganda Putra Ranking 857 Dunia, Aaron Chia Masih Tak Percaya: Masih Belum Sekuat Nomor 1

19 Februari 2022, 07:02 WIB
Soh Wooi Yik dan Aaron Chia /Youtube AllEnglandBadminton/Screenshoot

HALOYOUTH - Kemenangan Malaysia atas Jepang tercoreng dengan kegagalan Aaron Chia-Soh Wooi Yik yang gagal meraih kemenangan pertama atas Endo-Yuta

Bukan Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe yang sekarang sudah pensiun, namun ganda putra kejutan yang jarang dikenal orang, peringkat 857 yakni Ayato Endo-Yuta Takei.

Aaron Chia-Soh Wooi Yik, peringkat 7 dunia dan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 menderita kekalahan paling memalukan sejak mereka pertama kali memegang raket.

Meski mengalami kekalahan untungnya tim putra Malaysia yang diperkuat pemain andalan masih menang tipis dengan skor 3-2 atas pemain lapis kedua Jepang.

Baca Juga: Kado Istimewa Gelar Juara Pertama di BATC 2022! Stephanie Widjaja dapat Ucapan Spesial dari Netizen Malaysia

Di game pembuka, mereka secara mengejutkan menyia-nyiakan keunggulan 20-14 sebelum kalah 21-23.

Mereka bernasib lebih buruk di set kedua, kalah 16-21 dalam pertandingan ganda pertama Malaysia melawan Jepang dalam pertandingan terakhir Grup B di Setia City Convention Center kemarin.

Kekalahan itu tentu tidak dapat diterima mengingat lawan mereka bahkan tidak berada di peringkat 20 besar di negara mereka.

Pasangan ini baru sekali bermain di turnamen BWF pada Akita Masters 2019, dan kalah di babak pertama sebelum kompetisi minggu ini.

Baca Juga: Anggap Remeh Skuad Indonesia, Malaysia Kena Batunya! Teoh: Jika Lawan Indonesia, Kita Miliki Peluang Besar

Kejadian memalukan ganda putra andalan pertama Malaysia itu datang hanya sehari setelah Aaron Wooi Yik merayakan ulang tahunnya yang ke-24.

Wooi Yik mengaku masih tercengang melihat bagaimana Endo-Yuta berhasil lolos di game pembuka.

“Cara mereka memenangkan poin secara berurutan membuat kami lengah. Dengan keunggulan yang sehat, kami seharusnya menutup permainan, ”keluh Wooi Yik seperti dikutip Haloyouth.com dari laman the Star pada 19 Februari 2022.

Baca Juga: Waduh! Rival The Minions dan Pasangan Baru Indonesia Mundur dari All England 2022, Kenapa?

Lebih lanjut, Aaron Chia mengungkapkan bahwa mereka merasa tertekan dengan kekalahan di game pembuka, namun lawan bermain lebih percaua diri

“Karena kami masih belum pulih dari kekalahan di game pembuka, lawan kami menjadi lebih percaya diri," tambah Aaron.

Pemain berusia 24 tahun tersebut, merasa tidak nyaman sehingga harus berjuang untuk mengatasi mereka.

Baca Juga: Gagal Bentrok Indonesia di Semifinal BATC 2022, Malaysia Bongkar Aib Sendiri? Anggap Remeh

"Anehnya, kami tidak merasa nyaman sama sekali dan kami juga berjuang untuk mengatasi draft," lanjutnya.

Aaron Chia juga menepis anggapan bahwa mereka meremehkan lawan mereka yang kurang dikenal serta tim A.

“Apakah mereka mengirim Tim A atau Tim B, kami tahu Jepang selalu tangguh dan kami memang mempersiapkan diri untuk tantangan yang kuat,” kata Aaron.

Aaron Chia memuji ganda putra Jepang yang selalu bermain bagus dan memiliki kecepatan meski bukan pemain unggulan dari timnya.

“Mereka (ganda putra Jepang) selalu bagus dengan kecepatan mereka," ucap Aaron.

Baca Juga: Hasil Drawing Semifinal Badminton Asia Team Championship 2022, Indonesia Berpeluang Kontra Malaysia di Final

Meski berhasil mengalahkan mereka, Aaron Chia mengungkapkan bahwa Endo-Yuta tidak sekuat ganda putra ranking 1 Jepang, Hoki-Kobayashi.

“Namun, pasangan ini masih belum sekuat No. 1 mereka. (Takuro) Hoki- (Yugo) Kobayashi," jelas Aaron Chia.

“Tapi tidak ada alasan untuk kekalahan ini. Kami harus segera melupakan ini dan melanjutkan," kata Aaron.

Di babak semifinal, Malaysia akan menghadapi Korea Selatan pada 19 Februari 2022, sementara ganda putri juga akan menghadapi Korea Selatan.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: The Star

Tags

Terkini

Terpopuler