HALOYOUTH - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna katakan Bilqis Prasista sebagai contoh generasi muda cabang olahraga bulutangkis.
Bilqis Prasista dapat menjadi contoh untuk generasi muda lainnya agar termotivasi bagi kaum muda terhadap cabor bulutangkis ini.
Penampilannya yang memukau ketika Bilqis Prasista bertanding di piala Uber 2022. Ia mampu mengalahkan tunggal putri peringkat 1 dunia, Akane Yamaguchi.
"Dia jadi contoh generasi Z yang mulai mencintai bulu tangkis dan berkiprah menjadi atlet nasional di pelatnas. Bahkan pada penampilannya di Piala Uber, bisa mengalahkan peringkat satu dunia," kata Agung, seperti dikutip dari Antara pada 31 Mei 2022.
Baca Juga: BL China Pesimis Kutukan Indonesia Open Akan Berakhir Tahun Ini: Lupakan Saja Tahun Ini
Atlet besutan PB Djarum ini diharapkan dapat memotivasi gen Z atau generasi yang lahir pada tahun 1997-2012.
Agar bibit-bibit atlet bulutangkis nasional tetap tumbuh guna mempertahankan kejayaan Indonesia di kancah kejuaraan bulutangkis internasional.
PP PBSI juga tengah mengupayakan pelaksanaan sejumlah turnamen berskala nasional dan internasional pada 2022.
Diharapkan dapat memunculkan calon-calon atlet baru untuk menjadi bagian dari squad "merah putih".
Selain membenahi Internal, PBSI juga tengah merancang program penyebarluasan informasi dan tayangan bulutangkis kepada masyarakat.
Langkah ini tidak hanya sebagai media tayangan olahraga prestasi, tapi juga diharapkan bisa menjaring minat generasi muda untuk terjun sebagai atlet bulu tangkis nasional.
Baca Juga: Bukan Kecewa, Praveen Jordan Curhat Soal Kenangannya, Usai Didepak dari Pelatnas PBSI: Aneh...
Agung firman juga turut mengomentari keberhasilan India dalam kejuaraan beregu paling bergengsi itu.
"Kemenangan mereka bisa mendongkrak popularitas bulu tangkis di India yang warganya lebih dari satu miliar, dampaknya muncul atlet-atlet muda untuk jadi penantang bagi negara lain.
Ini yang harus kami siasati dan tidak ketinggalan membuahkan atlet masa depan yang berkualitas," kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Cari Tantangan Baru! Herry IP Tinggalkan Indonesia Untuk Latih Negara Lain, Ini Faktanya
Sebelumnya, PBSI lewat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky menilai timnas sudah berjuang maksimal dalam Piala Thomas.
Meski tak bisa mempertahankan gelar juara, namun kinerja atlet utama sudah yang terbaik.
"Saya lihat teman-teman di Piala Thomas sudah maksimal, tapi sayang di final ada kendala seperti Jonatan (Christie) misalnya kaki kirinya tidak enak, begitu juga Ginting mungkin ada sesuatu tapi dia memaksakan untuk terus berjuang," kata Rionny.***