HALOYOUTH – Turnamen Italian International 2022 memasuki laga puncak dengan meloloskan tunggal putra Christian Adinata di babak final.
Hasil itu didapat Christian Adinata setelah pada babak semifinal Adinata mengalahkan rekan senegaranya, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.
Christian Adinata mampu mengalahkan Rumbay di babak semifinal Italian International 2022 dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-14.
Sebelum memasuki babak semifinal, Imanuel Rumbay mengalahkan unggulan ketiga di turnamen tersebut yaitu, Viktor Svedendsen asal Denmark dengan skor 21-14 dan 21-17.
Sedangkan, Christian Adinata mengalahkan wakil Malaysia Cheam June Wei yang merupakan unggulan ketujuh di Italian International 2022 dengan skor 21-17 dan 21-10.
Pada lag puncak, Christian Adinata akan dihadang wakil Denmark, Magnus Johannesen, atlet berbakat yang dimiliki Denmark saat ini.
Tak dipungkiri jika Denmark merupakan negara yang memiliki banyak keunggulan salah satunya di sektor olahraga bulutangkis dunia.
Pebulutangkis terbaik dunia banyak dilahirkan oleh negara yang berasal dari benua Eropa tersebut.
Denmark berhasil menorehkan kesuksesan melalui atletnya antara lain Paul Erik Hoyer, Peter Gade, Mathias Boe/Carsten Mogensen dan kini Viktor Axelsen yang menempati posisi puncak ranking BWF disusul Andres Antonsen yang menempati 3 besar ranking BWF.
Sedangkan, Magnus Johannesen sendiri merupakan generasi berikutnya yang kini masih berusia 20 tahun.
Prestasi Jonannesen bisa dibilang sangat bagus, ia pernah menjadi finalis di Kejuaraan Eropa U17. Bahkan, pada turnamen yang diadakan di negaranya, Johannasen mampu mengalahka Anders Antonsen.
Magnus Johannasen lahir di Denmark tepat pada tanggal 2 Februari 2002, usianya saat ini baru menginjak 20 tahun.
Baca Juga: Inilah Rahasia Tentang Virgo yang Mungkin Kalian Belum Ketahui
Di BWF, Johannesen masih menempati ranking 129 dunia di sektor tunggal putra yang mengidolai Lin Dan dan Kento Momota.
"Saya punya beberapa inspirasi, idola terbesar saya di bulutangkis adalah Lin Dan," kata Jonnasen seperti dikutip Haloyouth.com dari Badminton Eropa pada, Minggu 05 Juni 2022.
"Pada saat yang sama saya juga berpikir Kento Momota memiliki beberapa hal yang sangat kerena dalam permainannya yang dapat saya pelajari," tambah Johannesen.
"Jika saya harus menyebutkan satu pemain, saya mungkin akan mengatakan Momota," ujar Johannesen.
Baca Juga: Cerita Bagas Maulana Sempat Disewot Mohammad Ahsan Jelang Laga Final All England, Begini Kisahnya
"Saya telah belajar banyak dengan menontonnya bermain," lanjutnya.
"Impian besar saya adalah menjadi juara dunia dan juara Olimpiade," kata Johannesen menutup.