HALOYOUTH - Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan saat ini masih menjadi dua ganda putra terbaik Indonesia.
Marcus Gideon-Kevin Sanjaya saat ini bertengger di ranking 1 dunia selama 4 tahun dengan menjadi rekor di ganda putra hingga saat ini.
Mereka juga menjadi ganda putra dengan rekor kemenangan gelar terbanyak dalam satu tahun ketika meraih 8 gelar juara pada 2019.
Baca Juga: Herry IP: Yang Serius Nawarin Pelatih Sih Ada Dua Negara, tapi.....
Sejak dipasangkan pada awal 2015, Marcus-Kevin telah meraih 19 gelar BWF World Tour, 10 gelar Superseries, 4 gelar BWF Grand Prix, medali emas Asian Games, Piala Thomas dan gelar bergengsi lainnya.
Sementara itu, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan meski berstatus sebagai ganda putra veteran masih menjadi lawan yang ditakuti.
Pasangan berjuluk The Daddies ini masih bertengger di ranking 3 dunia di usia yang tidak muda lagi.
Mohammad Ahsan saat ini berusia 34 tahun, sementara Hendra Setiawan berusia 38 tahun.
Sepanjang kebersamaan mereka hingga saat ini, The Daddies telah meraih 4 gelar BWF World Tour, 9 BWF Superseries, satu gelar BWF Grand Prix, 3 Juara Dunia, satu Piala Thomas dan lainnya.
Namun dibalik kehebatan Marcus-Kevin dan Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan ada hal yang menarik untuk dibahas.
Baca Juga: Hasil Singapore Open 2022: 3 Tunggal Putra Indonesia Mulus, Satu Pemain Tersingkir Secara Tragis
Sejauh ini lawan yang paling sulit dikalahkan Marcus-Kevin adalah ganda putra Jepang yang telah bubar, Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe yang dikenal kuat dalam pertahanannya.
Saat ini, rekor pertemuan Marcus-Kevin dengan Endo-Yuta adalah 2-6 untuk keunggulan ganda putra Jepang.
Pada 2018 lalu, Marcus-Kevin membukukan rekor setelah memenangkan 8 kejuaraan dan penampilan mereka masih luar biasa.
Namun, Endo-Yuta dari Jepang yang menjadi ganda putra nomor satu Jepang tampaknya menjadi batu sandungan terbesar mereka ketika itu.
Marcus-Kevin menderita 6 kali kekalahan dari Endo-Yuta termasuk menggagalkan hattrick All England 2019 lalu.
Sementara itu, di sisi lain, Mohammad Ahsan dan pasangannya Hendra Setiawan merupakan ganda putra yang sering menaklukan Yuta-Endo.
Baca Juga: Update Ranking BWF World Tour Ganda Putri: Nami-Shida Kedua, Apriyani-Fadia Meroket
Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan memiliki rekor 6 kali menang dan 2 kali kalah dari Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe.
Ketika ditanya bagaimana cara mengalahkan duo Jepang, Kevin Sanjaya mengatakan bahwa bertanyalah pada Ahsan.
"Mungkin lebih baik bertanya pada Ahsan tentang pertanyaan ini. Saya telah kalah dari kombinasi Endo-Yuta, jadi saya belum menemukan cara untuk mengatasi musuh," ucap Kevin seperti dikutip Haloyouth.com dari Youtube BWF TV pada 13 Juli 2022.
Baca Juga: Update Ranking BWF World Tour Ganda Putri: Nami-Shida Kedua, Apriyani-Fadia Meroket
Sementara itu, Mohammad Ahsan mengatakan bahwa mereka harus bersabar dalam menghadapi Endo-Yuta.
"Yang terpenting adalah kita harus bersabar. Kita tidak bisa berharap untuk memecahkan kombinasi Endo-Yuta dalam beberapa tembakan dalam satu putaran. Kita harus berjuang untuk poin dan bersiap-siap secara fisik dan taktis," ucap Ahsan.
Uniknya, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan merupakan lawan yang cukup mudah bagi Marcus-Kevin.
Hal itu dibuktikan dengan rekor pertemuan mereka yang telah mencapai 13 kali dengan 11 kemenangan diraih Marcus-Kevin.
Menariknya, kekalahan Ahsan-Hendra dari Marcus-Kevin lebih banyak diraih di babak final tur BWF sebanyak enam kali.
Pada 2019 lalu, kedua pasangan bertemu di babak final hingga lima kali dan semuanya dimenangkan oleh duo Minions.
Baca Juga: Tragis, Srikanth Kidambi Disingkirkan Pemain Ranking 77 Dunia dari Singapore Open 2022
Sementara itu, satu kemenangan Marcus-Kevin di babak final yakni terjadi pada 2020 lalu pada ajang Indonesia Masters 2020.