HALOYOUTH - Tim Bulutangkis Malaysia saat ini tengah memiliki anyar. Di bawah binaannya, pelatih tersebut hanya butuh 6 bulan untuk dapat meningkatkan performa timnya.
Pelatih yang dimaksud itu adalah James Chua, yang tak lain adalah mantan pebulutangkis Malaysia era 90an yang pernah berhasil raih medali perunggu di ajang Asian Games pada 2002 silam di Busan, Korea Selatan.
Ditunjuk sebagai pelatih anyar Tim Bulutangkis Malaysia, James Chua akan menangani sektor tunggal putri Malaysia.
Di bawah arahannya, langkah pertama yang akan diambilnya guna memperbaiki performa anak asuhnya itu, James mengatakan bahwa dirinya akan pembenahan di aspek taktik dan juga fisik.
"Pertama, saya merasa perlu membenahi aspek taktik sebelum fisik, karena saya yakin mereka (tunggal putri) sudah memiliki kekuatan fisik sendiri-sendiri," ujar James Chua dikutip haloyouth.com dari Bernama pada Jumat, 22 Juli 2022.
Dan rupanya menurut James, program yang dicanangkannya itu disepakati oleh jajaran Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM), selaku badan yang menaungi para atlit nasional Malaysia.
Baca Juga: Sempat Buat Gaduh Karena Mengamuk ke Ganda Putra Malaysia, Rexy Mainaky Cepat Klarifikasi
"Saya telah berdiskusi dengan direktur kepelatihan Badminton Malaysia (BAM) Wong Choong Hann dan dia setuju dengan program yang ingin saya terapkan untuk lebih taktis," katanya menambahkan.
Namun meskipun begitu, sepertinya program pelatihan yang dicanangkan pelatih berusia 43 itu tidak bisa terlalu dipaksakan kepada anak asuhnya.
Pasalnya, banyak dari mereka yang hingga kini masih menjalani masa pemulihan cedera.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Rionny Mainaky Bangga Kepada Tim Bulutangkis Indonesia di BWF World Tour 2022
"Tapi kami tidak bisa memaksakannya karena beberapa dari mereka cedera dan butuh waktu untuk pulih," ucapnya.
Di masa-masa awal, James selaku pelatih cukup sulit untuk menetapkan target di tengah situasi badai cedera yang dialami.
Namun untuk sementara ini, yang menjadi fokus adalah peningkatan penampilan anak asuhnya tersebut.
Selain itu ia pun juga tetap optimis untuk menentukan pemain mana yang berpotensi, dan kemudian diberikan perhatian penuh untuk meningkatkan peringkat dunia mereka.***