HALOYOUTH - Juara Dunia 2022, Aaron Chia-Soh Wooi Yik mengalami kegagalan di Denmark Open 2022 dan ingin membalasnya di French Open 2022.
Namun tidak ada penyesalan bagi mereka dan akan terus memburu gelar Tur Dunia di French Open mulai hari ini, Selasa, 25 Oktober 2022 di Paris.
Aaron Chia-Soh Wooi Yik telah menunjukkan kualitas dalam permainan mereka di Denmark Open 2022.
Namun ternyata itu tidak cukup baik untuk mengalahkan pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal.
Denmark Open adalah turnamen pertama mereka sejak memenangkan gelar juara dunia di Jepang pada Agustus 2022 lalu.
“Itu bukan hari kami melawan Marcus-Kevin hari itu,” kata Aaron dikutip Haloyouth dari laman The Star.
Meski meraih kegagalan, Aaron Chia mengaku bahwa mereka memiliki peningkatan namun masih perlu ruang untuk makin meningkatkannya.
Baca Juga: Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Terancam Gagal Lolos ke BWF World Tour Finals 2022 Gara-gara Ini
“Tetapi saya pikir, kami memiliki proses yang benar dan terus menunjukkan peningkatan, tetapi kami mengakui bahwa kami masih memiliki ruang untuk meningkatkan permainan kami," lanjutnya.
“Kami hanya ingin melakukan yang terbaik di setiap pertandingan tanpa merasa menyesal. Konsistensi adalah kunci bagi kami – dan kami ingin mencapainya.”
Ganda putra ranking 4 dunia ini akan menghadapi Liang Wen-keng/Wang Chang dari China di babak pertama French Open 2022.
Jika menang, mereka akan melawan pemenang pertandingan antara Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dari Jerman dan Supak Jomkoh-Kittinupong Kedren dari Thailand.
Jika semuanya berjalan dengan baik, mereka kemungkinan akan menghadapi juara bertahan Denmark Open 2022 Fajar Alfian-Rian Ardianto di perempat final.
Tentu saja untuk meraih gelar juara mereka harus menyingkirkan Fajar Alfian-Rian Ardianto jika bertemu di perempat final.
Baca Juga: Usai 'Dihajar' 2 Set Langsung oleh Fajar-Rian di Denmark Open 2022, The Minions Bilang Begini
Fajar-Rian meraih gelar keempat mereka musim ini dengan mengalahkan Marcus-Kevin 21-19, 28-26 di final.
Hebatnya, itu adalah final kedelapan mereka musim ini dan menjadi yang paling sukses dari ganda putra manapun tahun ini.
Namun Rian Ardianto mengaku bahwa mereka masih ingin menambah gelar juara dan tidak ingin berhenti di empat gelar.
“Kami ingin menambahkan lebih banyak gelar, kami tidak ingin berhenti di empat," kata Rian di situs Badminton World Federation (BWF).
"Ini adalah tahun terbaik untuk kemitraan kami, tetapi kami ingin tahun-tahun mendatang menjadi lebih baik lagi,”
“Kami tidak akan merayakan terlalu lama. Ada lebih banyak hal yang harus dicapai, terutama dengan datangnya Prancis Terbuka. Kami harus tetap fokus,” tambahnya.***