HALOYOUTH - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti tersingkir lebih awalndi turnamen French Open 2022.
Pada hari pertama turnamen ini digelar, wakil Indonesia yang ikut bertanding mulai berguguran satu demi satu.
Di mulai dari Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, Chico Aura Dwi Wardoyo, hingga Apriyani Rahayu dan Siti Fadia.
Ahsan-Hendra tersingkir oleh ganda putra wakil Taiwan Lee Jhe Huei-Yang Po Hsuan dalam tempo 34 menit dengan skor, 16-21 21-23.
Kemudian disusul dengan kekalahan Chico Aura Dwi Wardoyo saat berhadapan dengan tunggal putra Jepang, Kanta Tsuneyama.
Chico harus akui kekalahan meskipun sudah mencoba membawa pertandingan itu hingga rubber game, dengan skor 21-19, 19-21, 18-21.
Kemudian ganda putri unggulan pertama Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia juga harus tersingkir di hari pertama French Open 2022.
Apriyani-Fadia langsung berhadapan dengan ganda putri unggulan Malaysia, Pearly Tan-Thinaah Muralitharan di babak 32 besar.
Meskipun sudah berjuang demi lolos ke babak 16 besar, Apriyani-Fadia harus mengakui keunggulan wakil Malaysia itu di French Open 2022.
Anak didik dari legenda bulutangkis Indonesia Rexy Mainkay itu, sukses menyingkirkan Apriyani-Fadia usai bertanding hingga laga rubber game.
Apriyani-Fadia sempat memimpin di gim pertama, namun langsung ditikung tajam dengan skor, 20-22.
Kemudian di gim kedua, Apriyani-Fadia coba untuk bangkit dari kekalahan di gim pertama, dan berhasil menang dengan skor 21-19.
Baca Juga: Tak Disangka, Benda Ini Jadi Kunci Kemenangan Jonatan Christie di French Open 2022
Namun pada gim ketiga, Apriyani-Fadia justru seperti tak ada perlawanan dan dalam keadaan main kurang baik.
Apriyani-Fadia hanya mendapatkan skor tujuh poin saja tak menambah sama sekali usai dihabisi, Pearly-Thinaah dengan skor 21-7.
Ternyata kekalahan Apriyani-Fadia di babak 32 besar tersebut akibat dari biang kerok ini yang membuat mereka tidak sadar.
Baca Juga: Kesal Selalu Kalah, Netizen Desak Gregoria Mariska Tunjung Dipensiunkan
Menurut Apri, mereka tidak sadar saat dalam keadaan memimpin dan lawan pun dengan mudah menyalip skor yang sempat unggul.
"Kami tidak sadar bahwa saat memimpin bisa terjadi hal yang berbeda," kata Apri seperti dikutip dari Antara pada Rabu, 26 Oktober 2022.
"Kami merasa lepas dari itu, jadinya tidak sadar," tandas Apri.***