HALOYOUTH - Anthony Ginting berhasil menyudahi puasa gelar juara di tahun ini usai naik ke podium tertinggi di Hylo Open 2022.
Kemenangan Anthony Ginting atas Chou Tien Chen di laga final Hylo Open 2022 ternyata membuat dirinya bangga.
Semangat yang menggebu-gebu saat bertanding itu tak lain ada seseorang yang ingin dibuat bangga oleh Ginting.
Baca Juga: Parenting: Seks Bukan Sekedar Suami Pengen atau Kapan Istri Mood, Ayah dan Bunda Wajib Tahu Ini
Ginting sempat mengalami tekanan di gim pertama usai kerap melakukan eror dari Chou Tien Chen.
Namun berkat semangat yang tak pernah padam itu, Ginting berhasil mengatasi tekanan itu hingga dua gim selanjutnya berhasil dimenangkan.
Ternyata kemenangan Ginting ini dipersembahkan untuk seseorang yang paling dicintainya, yaitu ibunya.
Baca Juga: Ginting Juara Hylo Open 2022, Chou Tien Chen Protes dan Anggap Dirinya Bisa Menang, Begini Dramanya
"Kemenangan ini secara spesial saya persembahkan buat mama," kata Ginting seperti dikutip haloyouth.com dari Antara pada Senin, 7 November 2022.
Turnamen yang memiliki level Super 300 ini akan dijadikan oleh Ginting semangat awalnya demi merebut gelar juara di ajang selanjutnya.
"Pastinya senang saya bisa menjadi juara di turnamen Hylo Open ini. Semoga dari gelar kedua yang saya raih di sepanjang tahun 2022, setelah memenangi Singapura Open, bisa menambah rasa percaya diri saya untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya," ucap Ginting.
Baca Juga: Ranking BWF Anthony Ginting, Tunggal Putra Muda Indonesia Penakluk Juara Dunia di Hylo Open 2022
Kemenangannya di Hylo Open 2022 tersebut ternyata tidak mudah begitu saja menghadapi tunggal putra unggulan Taiwan itu.
Ginting sempat mengalami tekanan yang cukup tinggi usai beberapa kali smashnya tersangkut net.
Ginting mengatakan, pada pertandingannya di gim pertama dirinya mengakui sempat terbawa ritme dan pola permainan yang dilakukan Chou.
Baca Juga: Head to Head dan Ranking BWF Anthony Ginting vs Chou Tien Chen Final Hylo Open 2022
"Meskipun kalah, saya sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saya."
"Begitu juga di gim kedua, saya bisa lebih yakin karena Chou terbawa dan mengikuti ritme permainan yang saya kembangkan," kata Ginting.
Ketegangan pertandingan itu ternyata terjadi di gim ketiga, saat Ginting yang tidak sabar dan terburu-buru mengangkat shuttlecock.
Hal ini justru membuat Chou nyaman dan nyaris mengalahkan Ginting saat skor berubah menjadi 20-20.
Laga sempat terhenti saat Chou melayangkan protes kepada umpire saat berada di poin kritis 23-22.
Chou dianggap fault oleh wasit karena raketnya menyentuh lantai lapangan saat asik mengadu net untuk pengembalian shuttlecock dengan Ginting.
Baca Juga: Ngamuk' di Hylo Open 2022, Rehan-Lisa Justru Tak Lolos ke BWF World Tour Finals 2022, Mengapa?
Namun protes itu tidak dipublikasikan wasit, hingga keunggulan pun untuk Anthony Ginting.
Ginting mengakui itu merupakan momen yang menguntungkan buat dirinya saat di poin kritis.
"Buat saya, keputusan umpire tersebut tidak membuat saya terganggu. Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis. Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu," tandas Ginting.***