Banting Raket Hingga Dapat Kartu Kuning Ketika Hadapi Hayom Rumbaka, Ternyata Ini Alasan Taufik Hidayat

- 5 September 2021, 15:49 WIB
Potret Taufik Hidayat, salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang diidolakan Jonatan Christie
Potret Taufik Hidayat, salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang diidolakan Jonatan Christie /Reuters/Bazuki Muhammad/

HALOYOUTH - Siapa yang tidak kenal dengan Taufik Hidayat, atlet bulutangkis tunggal putra terbaik di dunia khususnya Indonesia. Taufik dilahirkan di Bandung pada 10 Agustus 1981 atau sekira 40 tahun lalu.

Taufik Hidayat merupakan mantan juara Dunia dan Olimpiade Athena 2004 disektor tunggal putra. Selain itu, ia telah memenangkan Indonesia Open sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006).

Dikenal memiliki kharisma dan penampilan yang selalu kalem dalam pertandingan yang dijalaninya, namun ia pernah melakukan sesuatu yang cukup mengejutkan.

Baca Juga: BWF Nobatkan Marcus-Kevin Sebagai Ganda Putra Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Alasannya

Ternyata Taufik Hidayat pernah melakukan tindakan tidak sportif ketika sedang bermain, bahkan ia di hadiahi kartu kuning oleh wasit karena tindakannya itu.

Kejadian tersebut terjadi ketika Taufik Hidayat menghadapi Dionysius Hayom Rumbaka di final Axiata Cup 2012. Hayom sendiri saat itu merupakan pemain muda yang tengah naik daun.

Laga final All Indonesia itu menjadi pertandingan yang sangat dinanti-nanti. Mengingat status Taufik Hidayat sebagai pemain bintang, sementara Hayom Rumbaka digadang-gadang menjadi the next Taufik Hidayat.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Leani Ratri Oktila Bersinar di Paralimpiade: Pernah Iri dengan Ginting hingga Tidur di Toilet

Ketika pertandingan sedang berlangsung, Hayom Rumbaka mencoba mencuri poin dari Taufik Hidayat dengan melakukan neting tanggung. Taufik Hidayat dengan sigap langsung menyambar kok.

Namun ternyata wasit menyatakan bahwa Taufik menyatakan pelanggaran karena mengenai net. Tak puas dengan keputusan wasit, Taufik Hidayat pun melemparkan raketnya.

Wasit yang melihat tindakan terpuji dari Taufik Hidayat kemudian mengganjarnya dengan kartu kuning. Tak berselang lama, Taufik mendatangi wasit dan meminta maaf atas tindakannya.

Baca Juga: Si Tengil Ceritakan Masa Sekolah, Kevin Sanjaya: Masuk Pas Lagi Ujian Doang

Pada laga tersebut, pertandingan berlangsung sengit. Sempat kalah di set pertama dengan skor 26-28, Hayom Rumbaka erhasil menyamakan kedudukan di set kedua dengan skor 21-17.

Namun di babak rubber game, Taufik berhasil mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka dengan skor 14-21. Oleh karena itu, Taufik berhasil menjadi juara.

Namun, tindakan Taufik membanting raket membuat publik Indonesia heran, pasalnya Taufik merupakan seorang bintang, apalagi ia bermain dengan juniornya sendiri.

Taufik akhirnya buka suara mengenai hal tersebut, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini mengatakan bahwa ia sengaja membanting raketnya. Hal itu dilakukan agar Hayom Rumbaka termotivasi untuk meraih kemenangan.

Baca Juga: Fantastis! Segini Bonus yang Diterima Leani Ratri Oktila usai Raih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020

Tindakan dari seorang Taufik Hidayat merupakan cara unik untuk mendidik juniornya agar bisa seperti dirinya apalagi Dionysius berpotensi meneruskan perjuangannya.

Alasan lainnya yaitu agar pertandingan final tersebut berjalan seru dan tidak monoton. Taufik mengakui bahwa Hayom memiliki teknik yang bagus dan smash yang mematikan, namun Hayom masih lemah dalam masalah mental.

Dari pernyataan Taufik tersebut, tindakan membanting raket yang dilakukannya adalah untuk menguji mental Hayom agar kedepannya lebih baik lagi.

Baca Juga: BWF Nobatkan Marcus-Kevin Sebagai Ganda Putra Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Alasannya

Julukan the next Taufik Hidayat memang tidak salah diberikan pada Dionysius Hayom Rumbaka, pasalnya ia juga berprestasi dibeberapa ajang Internasional selama beberapa tahun dalam karirnya.

Selama karirnya yang singkat, Dion telah meraih empat juara dan lima runner up BWF Grand Prix. Kemudian dua kali juara dan dua runner up BWF International Challenge. Dion juga berhasil mempersembahkan medali perak tunggal putra di Sea Games 2011 dan medali emas beregu putra di turnamen yang sama.

Namun sayang, Hayom hanya beberapa tahun saja berkiprah di dunia bulutangkis, pasalnya ia mengalami cedera yang parah pada 2015 lalu. Akhirnya, Hayom harus mengalah pada keadaan dan memutuskan pensiun pada 2018.

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah