HALOYOUTH- Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting pernah kecewa berat usai mendengar keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
BWF telah memaksa mundur tim bulutangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 lalu, dengan alasan ada satu penumpang di pesawat yang ditumpangi tim Indonesia terpapar positif Covid-19.
Ya, kejadian itu memang telah berlalu tapi sulit dilupakan pencinta bulutangkis Indonesia karena harus merelakan trofi juara turnamen bergengsi tersebut.
Kini, tim bulutangkis Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di kejuaraan Piala Sudirman 2021 yang akan berlangsung di kota Vantaa, Finlandia, mulai 26 September hingga 3 Oktober 2021.
PBSI sendiri sudah melakukan simulasi beregu menuju Piala Sudirman 2021, Piala Thomas dan Uber 2020 yang digelar PP PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pada 7 hingga 8 Agustus 2021 kemarin.
Sementara, pendaftaran nama pemain yang bakal berlaga di tim Piala Sudirman akan ditutup pada 13 September 2021 mendatang.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama The Minions: Marcus-Kevin Siap Beraksi pada Piala Sudirman 2021
Tak main-main, Indonesia diprediksi bakal menampilkan skuat pemain terbaik mulai ganda putra rangking 1 dunia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga tunggal putra peraih medali Olimpiade Anthony Ginting.
Jelang Piala Sudirman 2021, tahukah kamu bahwa pebulutangkis Indonesia pernah ramai-ramai melontarkan kritikan terhadap BWF saat Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.
Semua atlet Indonesia dibuat kesal dan jengkel dan kompak menyalahkan BWF karena tidak memberikan bagi Indonesia.
Kala itu, Anthony Ginting meminta BWF untuk bertanggung jawab atas kejadian tidak adil yang menimpa tim Indonesia dari turnamen All England.
"(BWF) must be responsible," demikian luapakan kekecewan Anthony Ginting seperti dilansir Haloyouth.com dari akun instagram @sinisukaginting beberapa waktu lalu.
Sebelum Ginting, ganda putra Indonesia, Marcus Gideon lebih dulu mengrcam BWF lepas dari tanggungjawab karena tidak memperjelas masalah yang menimpa Indonesia.
Baca Juga: BWF Minta Maaf usai Paksa Indonesia Mundur Dari Turnamen Ini, Marcus Gideon: Enggak Segampang Itu
"Ya, kalau menurut saya harusnya masalah ini diperjelas, kan kita pertandinganya sudah mulai sedikit, persiapan buat olympic. Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi kaya gini, dan tinggal kasih surat permintaan maaf aja beres," kata Marcus Gideon sebagaimana dilansir Haloyouth.com dari kanal YouTube Kemenpora RI beberapa waktu lalu.
Marcus Gideon menekankan BWF untuk memperjelas pertanggungjawaban mereka dan tidak cukup menyelesikan permasalahan dengan permintaan maaf.
"Jadi, ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf udah beres gitu," pungkas Marcus.
Pihak BWF sendiri menegaskan bahwa sejumlah pemain dan anggota dari tim Indonesia telah duhubungi oleh NHS Pemerintab Inggris dan diharuskan mengisolasi mandiri.
"Sesuai dengan persyaratan pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah sesorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat positif Covid-19," bunyi keterangan tertulis BWF sebagaimana dilansir Haloyouth.com dari situs resmi BWF.
BWF menyesalkan atas konsekuensi yang tidak adil bagi Indonesia, namun demikian, BWF dan badminton England akan mengikuti semua prortokol yang disyaratkan oleh Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat dalam rangka memastikan kesehatan atlet.
Usai dipukul mundur, Indonesia melanjutkan perjuangan di turnamen Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Hasilnya skuad merah-putih sukses membawa pulang satu medali emas ditorehkan Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan satu medali perunggu dipersembahkan Anthony Ginting.***