Baca Juga: Kevin Sanjaya Sempat Ditahan di Bandara Finlandia Gara-gara Ada Barang ini Dikopernya
Kemenangan Susi Susanti ternyata cikal bakal Indonesia merebut trofi gelar Piala Sudirman usai dua partai sisa sukses direbut oleh tim Merah-Putih.
Sayang, Indonesia gagal mengulangi kemenangan manis itu lagi lantar selalu kandas. Capaian terbaik Indonesia hanya menembus sampai final sebanyak enam kali antara lain pada 1991, 1993, 1995, 2015 dan 2007, sejak 1991 trofi gelar Sudirman secara bergilir direbut Korea Selatan dan China.
Menariknya, pada Piala Sudirman 2017 lalu tim bulutangkis Indonesia kembali mengulangi rekor buruk karena tidak mampu membawa pulang trofi Sudirman Cup.
Baca Juga: Greysia Polii Beri Kabar ke Orang Penting ini Sebelum Bertanding di Piala Sudirman 2021, Ada Apa?
Kala itu, skuad Indonesia masih dihuni pemain terbaik serta beberapa pebulutangkis terbaik lainnya pilihan PBSI. Bahkan Indonesia sebetulnya bisa menang 3-2 atas unggulan dua Denmark. Sayang catatan kekalahan 1-4 atas India menbuat Indonesia menjadi juru kunci grup1D.
Usai Indonesia gugur dari Sudirman Cup, legenda tungg putri Susi Susanti sekaligus manajer tim Indonesia menyampaikan permintaan maaf karena tidak mampu menorehkan pretasi terbaik di kejuaraan bergensi tersebut.
"Saya pribadi juga minta maaf belum bisa memenuhi target dan harapan untuk bisa membawa kembi Piala Sudirman. Tetapi melihat penampilan atlet-atler kita memang ada kekurangan, tetapi perjuangan dan semangat yang ditampilkan paling tidak bisa membuktikan bahwa kita masih ada," kata manajer tim Susi seperti dilansir badmintonindonesia beberapa waktu lalu.
Usai Indonesia tersingkir, Denmark langsung lolo ke babak perempat final sebagai juara grup 1D, kemudian disusul India yang menjadi runner up grup. Kala itu Taiwan mampu menjadi juara grup setelah menang dari Korea.