HALOYOUTH - Bonus yang dikeluarkan pemerintah melalui Kemenpora tidak khusus bagi tim Thomas Cup 2020 yang diberikan beberapa hari lalu. Melainkan juga untuk program pembinaan.
Seperti diketahui, bonus yang dijanjikan oleh pemerintah kepada tim peraih piala Thomas beberapa bulan lalu itu sempat terkendala aturan sehingga terlambat untuk diberikan.
Zainudin Amali sebelumnya telah mengklarifikasi keterlambatan pemberian bonus, bahwa tidak boleh asal mengeluarkan uang karena akan bermasalah nantinya. Uang negara dikeluarkan harus berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain pemberian bonus, PBSI juga berencana akan mengalokasikan penghargaan itu untuk Piala Thomas dan dialokasikan untuk rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan.
“Selain itu, juga ada alokasi untuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di Pelatnas Cipayung bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus,” kata Agung Firman seperti dikutip Haloyouth pada Rabu, 29 Desember 2021 dari ANTARA.
Kemenpora juga memberikan bonus terhadap Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) dan Komite Paralampiade Nasional (NPC).
Bonus tersebut tidak merata di masing-masing cabang. PBSI diberikan bonus oleh Kemenpora senilai 10 Miliar rupiah, sedangkan PABSI diberikan bonus senilai 1,25 miliar rupiah dan NPC menerima bonus senilai 5 miliar rupiah.
Perbedaan bonus yang diberikan kepada masing-masing cabor berdasarkan dengan prestasi yang dihasilkan masing-masing induk organisasi cabang olahraga.