Network
HALOYOUTH- Legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat memberikan tamparan keras kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah tim bulutangkis Indonesia meraih gelar juara Piala Thomas 2021.
Belakangan, Menpora menjadi sorotan tajam hingga mendapat kritikan keras dari sejumlah pebulutangkis yang telah berjuang mati-matian di Piala Thomas.
Meski Tim Thomas Indonesia telah diguyur apresiasi berupa bonus sebesar Rp10 miliar dari Pemerintah melalui Menpora, namun nyatanya polemik hadiah tak kunjung mereda.
Bagaimana tidak, hadiah Rp10 Miliar dari Pemerintah ke Tim Thomas ternyata bukan dialokasikan sepenuhnya untuk atlet bulutangkis, karena dipangkas untuk pembinaan PBSI.
Baca Juga: Nekad! 4 Wakil Indonesia ini Berjuang Mati-matian di India Open 2022, PBSI Bilang Begini
Menariknya, bonus dikucurkan setelah polemik, para pebulutangkis sempat memberikan sindiran keras ke Pemerintah, setelah mereka mendapatkan bonus dari BNI Senilai Rp5 miliar ditengah-tengah kejuaraan Indonesia Badminton Festival (IBF) Desember 2021 lalu.
Apresiasi berupa bonus Rp10 miliar untuk Tim Thomas Indonesia diserahkan langsung Kemenpora, Zainudin Amali melalui PBSI Pada Senin 27 Desember 2021 kemarin.
"Pemerintah, negara benar-benar memperhatikan (atlet) cuma kan tidak bisa grasa-grusu (mencairkan bonus) karena ini ada aturannya (undang-undang," cetus Menpora, Zainudin Alami.
Tapi, rupanya Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mempertegas bahwa hadiah dari Pemerintah tidak sepenuhnya untuk Tim Thomas Indonesia.
