Network
HALOYOUTH- Termasuk eks tandem Marcus Fernaldi Gideon, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membongkar kasus match fixing atau pengaturan skor yang dilakukan oleh delapan atlet bulutangkis Indonesia.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan kedelapan pemain Indonesia termasuk eks tandem Marcus Fernaldi Gideon, dinomor ganda putra, Agripinna Prima Rahmanto Putra pada Jumat 8 Januari 2021 lalu.
"Delapan pemain Indonesia yang saling mengenal, dan berkompetisi di kompetisi internasional level bawah di Asia hingga 2019 telah melanggar peraturan integritas BWF terkait pengaturan pertandingan, manipulasi pertandingan atau taruhan bulutangkis," bunyi pernyataan BWF beberapa waktu lalu.
Baca Juga: BWF Minta Maaf, Kevin Sanjaya Marah Besar: BWF Harus Bertanggung Jawab....
Kedelapan Atlet bulutangkis Indonesia yang terlibat pengaturan skor adalah Hendra Tandjaya, Sekartaji Putei, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditya Dwiantoro, dan Agripinna Prima Rahmanto Putra.
"Tiga dari mereka ditemukan telah melakukan koordinasi pengaturan skor kepada orang lain dan harus diskors dari legiatan bulutangkis seumur hidup,"
"Sedangkan lima orang lainnya diskor 6 smpai 12 tahun dan membayar denda antara 3.000 dolar AS hingha 12.000 dolar AS,"
Fatalnya, jumlah pelanggaran terberat dijatuhkan pada Hendra Tandjaya karena sudah melakukan match fixing sejak 2015 hingga 2017.
Hendra Tandjaya dkk diduga memanipulasi beberapa turnamen mulai New Zealand Open, Hong Kong Open, hingga Thailand Open.
