HALOYOUTH - Hengkangnya Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei tidak akan membuat Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) berlarut-larut merasa kehilangan para pemain unggulannya meskipun dinilai menjadi kemunduran bagi stabilitas pelatnas Negeri Jiran. Hal tersebut diungkap wakil presiden II BAM, Datuk Seri Jahaberdeen Mohd Yunoos.
Per Tanggal 18 Januari 2022 kemarin, Pelatnas Malaysia merespon hengkanya Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei dari BAM dengan memberikan sanksi kepada keduanya dengan tidak mendaftarkan juara All England tersebut bermain di semua turnamen yang didukung Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) selama dua tahun sejak didetapkannya sanksi.
Dengan sanksi tegas tersebut, menandai karir Lee Zii Jia berada di ujung tanduk karena di posisinya yang sekarang ada di peringkat 7 dunia BWF akan segera berakhir dan tersingkir.
Lee Zii Jia tidak sendirian menghadapi kemungkinan buruk ini dari pelatnas. Hal yang sama juga turut dirasakan Goh Jin Wei yang lebih dulu berpolemik dengan BAM.
Ratu bulutangkis yang sempat ditunggu tunggu camebacknya ke pelatnas tersebut juga dilarang berkompetisi di turnamen selama dua tahun.
Tidak jauh berbeda kasusnya dengan Raja bulutangkis, Goh Jin Wei usai mengumumkan comeback ke dunia tepok bulu, ia memilih menjadi pemain profesional di bawah bendera KLRC.
Alih alih mendapat sanksi berat, sebenarnya Pelatnas berharap besar agar keduanya dapat dipinang kembali oleh pelatnas.