HALOYOUTH - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii-Apriyani Rahayu saat ini menjadi pasangan yang tengah naik daun setelah berhasil mencetak beberapa rekor-rekor hebat pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Namun karena usia, Greysia Polii tak lama lagi memutuskan untuk gantung raket dan akan fokus bersama keluarganya. Padahal Greysia Polii berhasil menjadi yang terbaik ketika berada di penghujung karirnya.
Ternyata dibalik kesuksesannya tersebut, Greysia Polii pernah menjadi pemain yang sering mendapat hinaan dan bulanan-bulanan lawan akibat cara servis yang ia lakukan menjadi titik lemahnya.
Tidak jarang akibat servisnya, Greysia Polii sering di hina netizen Indonesia maupun dari luar negeri. Padahal pemain yang akrab disapa greys ini masih menjadi andalan utama ganda putri Indonesia bersama Apriyani Rahayu.
Saat ini, Greysia Polii dan pasangannya Apriyani Rahayu bertengger di peringkat lima dunia, sekaligus menjadi pasangan yang terbaik di tanah air.
Secara individual, prestasi mentereng telah dikantongi Greysia Polii dari medali Asian Games 2014, medali sea Games 2019 serta berbagai gelar BWF Super Series dan World Tour bahkan medali emas Olimpiade.
Namun, Greysia Polii memiliki satu titik lemah yang menjadi bulan-bulanan lawan yakni cara servis yang dilakukannya selalu tanggung dan kerap kali jadi lumbung poin bagi lawan dan sering kehilangan poin.
Memiliki kekurangan yang cukup fatal, Greysia Polii mengakui bahwa ia pernah menderita bahu sekira 11 tahun lalu.