Network
HALOYOUTH- Akan menjadi perjalanan yang panjang bagi pasangan ganda putri Siti Fadia Silva dan Apriyani Rahayu, yang akan menjalani debutnya pada 8 Maret di ajang bergengsi German Open 2022.
Hal ini Sesuai dengan keinginan Eng Hian sebagai Kepala Pelatih ganda putri yang mengharapkan ada regenerasi bagi bulutangkis Indonesia untuk kedepannya.
Melihat sosok senior seperti Greysia Polii yang telah berhasil mencetak sejarahnya bagi ganda putri Indonesia, dengan meraih medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. Sementara dirinya berencana akan gantung raket.
Baca Juga: Alasan Marcus-Kevin Bikin Lawan Ketakutan di All England Open 2022, Siap Juara?
Maka dari itu sebagai penerus kesuksesan Greysia Polii, Siti Fadia dan juga Apriyani Rahayu sekiranya perlu belajar kepada sosok peraih gelar Kejuaraan Dunia 2021.
Pebulutangkis tersebut berasal dari Thailand yakni Sapsiree Taerattanachai dari sektor ganda campuran. Sapsiree Taerattanachai adalah pasangan bermain Dechapol Puavaranukroh, dirinya sangat luar biasa pada tahun 2021 kemarin ia mampu mencapai puncaknya dengan menjadi pasangan Thailand pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia.
Kemenangan tersebut berhasil diraih setelah menyingkirkan pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino, bahkan Sapsiree Taerattanachai masih menargetkan Kejuaraan Dunia Pada tahun ini.
dilansir dari akun resmi BWF, Sapsiree Taerattanachai menargetkan untuk menambahkan lebih banyak gelar ke koleksinya pada tahun 2022.
“Saya akan bermain di Jerman Terbuka dan All England, saya ingin memenangkan gelar itu,” kata Sapsiree Taerattanachai dikutip Haloyouth.pikiran-rakyat.com dari laman resmi Bwfbadminton.com pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Baca Juga: Bukan Marcus-Kevin, Ini Dia Atlet yang Menduduki Peringkat 1 Terlama
Tahun 2021 BWF sendiri mencatat Sapsiree Taerattanachai telah melaksanakan pertanding sebanyak 50 pertandingan hanya dalam jangka waktu 75 hari, menurutnya hal ini adalah prestasi yang dia tidak pernah percaya akan terjadi.
"Itu sangat gila. Saya pikir itu adalah pertama dan terakhir kalinya saya memainkan 50 pertandingan dalam waktu sesingkat itu," ujar Taerrattanachai.
Dirinya juga menyampaikan pembelajaran saat akan bertanding. Sapsiree Taerattanachai memberikan pesan bahwa kekuatan fisik dalam bertanding dilapangan itu masih kurang cukup, maksud dirinya yaitu masih membutuhkan banyak kerja keras dan juga latihan.
"Tetapi, bukan hanya secara fisik mampu menginjak lapangan yang membuat Anda menjadi juara, butuh banyak kerja keras, banyak latihan. Kami berlatih selama berjam-jam setiap hari," kata Taerrattanachai.
Taerrattanachai pun mengatakan bahwa dirinya menghabiskan olahraga di gym sampai berjam-jam, selain itu dirinya juga perlu memperhatikan pola makannya sehari-hari.
"Saya di gym selama berjam-jam. Saya harus makan dengan benar dan Anda juga harus kuat secara mental," ucapnya.
Pemain yang juga akrab disapa Popor itu memberikan kunci kemenangan saat bertanding, yakni hubungan yang baik dengan partner di lapangan.
"Kunci kesuksesan kami adalah karena kami berbicara selama dan sebelum pertandingan seperti bagaimana bermain dengan lawan kami. Dan selama pertandingan, kami juga berbicara tentang apa yang baik dan apa yang buruk," tutur Taerattanachai.
Dirinya juga sering memberikan semangat kepada pasangan nya yakni Dechapol Puavaranukroh untuk selalu fokus ketika bertanding.
"Terkadang saya memberi tahu Bas (Dechapol Puavaranukroh): 'Lepaskan dan selesaikan poin ini. Jangan memikirkan masa depan. Jadilah yang sekarang'. Ini kerja sama tim yang bagus," pungkasnya Taerattanacha.*
