Network
HALOYOUTH- Lin Dan merupakan mantan pemain bulutangkis profesional Tiongkok dan menjadi pemain terhebat sepanjang masa.
Lin Dan aalah juara Olimpiade dua kali, juara dunia lima kali, serta juara All England enam kali sepanjang karirnya sebelum pensiun pada 2020 lalu.
Secara luas Lin Dan dianggap sebagai pemain bulutangkis terbesar sepanjang masa, pada usia 28 tahun Lin telah menyelesaikan "Super Grand Slam", setelah memenangkan apa yang oleh beberapa orang dianggap sebagai sembilan gelar utama di dunia bulu tangkis.
Mulai dari gelar Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Final Super Series Masters, All England Open, Asian Games, dan Kejuaraan Asia, menjadi pemain pertama dan satu-satunya yang mencapai prestasi ini.
Baca Juga: Hasil BATC 2022 - Pemain Hongkong ini kena Come Back Chico, Sumbang Kemenangan Bagi Indonesia
Ia juga menjadi pemain tunggal putra pertama yang mempertahankan medali emas Olimpiade dengan menang pada tahun 2008 dan berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 2012.
Pada tahun 2004, ia dijuluki "Super Dan" oleh lawannya Peter Gade setelah memenangkan final All England Open, dan sejak itu julukan tersebut telah banyak digunakan oleh para penggemarnya serta media untuk merujuknya, sebagai pengakuan atas prestasinya.
Siapa sangka, dibalik catatan gemilang Lin Dan tersimpan kepedihan mendalam karena Lin Dan tidak bisa mencicipi manisnya trofi gelar juara Indonesia Open. Monster bulu tangkis yang ditakuti dunia ini selalu bernasib sial ketika berlaga di Indonesia Open.
Baca Juga: Tuan Rumah Malaysia Putri Bungkam Jepang Juara Bertahan Kategori Putri
