Begini Curhatan Juara All England 2022 Bagas Maulana, dari Mules Hingga Diancam Ahsan Sebelum ke Lapangan

- 27 Maret 2022, 18:41 WIB
Ganda putra Indonesia Bagas Maulana-Shohibul Fikri
Ganda putra Indonesia Bagas Maulana-Shohibul Fikri /Reuters/Ed Sykes/

 

HALOYOUTH – Bagi Bagas Mualana/Muhammad Shoihibul Fikri menjadi juara All England 2022 merupakan suatu pengalaman manis yang tak pernah bisa dilupakan.

Tidak hanya Bagas/Fikri, negara maupun dunia  akan mencatat namanya dalam buku sejarah olahraga bulutangkis atas prestasinya yang gemilang.

Di usianya yang masih muda, BakRi julukan yang disematkan kedua pasangan ini berpeluang bisa memenangi kompetisi amat bergengsi lainnya yang berlevel 500 hingga 1000.

Baca Juga: Hasil Final Swiss Open 2022: Jojo Bungkam Kritik Rudy Hartono, Ganda Putra Indonesia Kubur Pasangan Malaysia

Baca Juga: Makin Bangga, Ganda Putra Juara Swiss Open 2022, Indonesia Tegaskan Miliki Skuad Terbaik di Dunia

Meski pada babak awal turnamen Swiss Open 2022, mereka tersisih lebih awal. Bukan tidak mungkin pada pertandingan berikutnya bisa mengulang kesuksesannya seperti di All England 2022.

Melansir dari laman pbdjarum.org, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi juara All England 2022 masih belum sepenuhnya percaya.

Langkah Bagas/Fikri  menuju pentas juara terbilang mengejutkan dan luar biasa. Pasalnya, Bagas/Fikri datang ke Inggris dengan status non unggulan. Herannya para pasangan terbaik dunia dikalahkannya.

Baca Juga: Miris! Aaron Chia-Soh Woii Yik dkk Tragis di Swiss Open, Media Malaysia: Tidak Ada Kegembiraan

Baca Juga: Kocak, Warga Vrindavan Komentari Jonatan Christie Usai Jojo Kalahkan PRANNOY H. S. di Partai Final Swiss Open

Hingga saat ini, Bagas Maulana masih belum percaya dan merasa seperti bermimpi hingga ia ngomong-ngomong sendiri.

 “Ini masih beneran ga sih juara,” tuturnya seperti  dilansir Haloyouth.com dari laman pbdjarum.org pada Minggu, 27 Maret 2022.

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri datang ke Inggris oleh pelatih tidak ditargetkan sampai masuk final atau juara. Akan tetapi menembus perempat final  sudah cukup.

Baca Juga: TRAGIS! Ginting Disingkirkan Wakil India di Semifinal Swiss Open 2022, Warganet: Ganti Pelatihnya!

Baca Juga: Sosok yang Pernah Bawa Aaron Chia-Soh Wooi Yik Sabet Perunggu Olimpiade Tokyo Gabung PBSI, Rionny Buka Suara

Campur aduk perasaan Bagas bergelayut dalam pikirannya. Terlebih usai mendapat kemenangan dari pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang notabene The Minions pun tumbang di tangan wakil Jepang tersebut.

Bagas sempat terkejut  bisa menang dari pasangan Jepang, karena dari posisi tertinggal 17­‐20, bisa mengembalikkan keadaan hingga  menang 22­‐20 dalam satu kali service ditangan.

“Waktu lawan Jepang kaget banget bisa balikin poin,” tuturnya seakan belum mempercayainya

Baca Juga: Jadi Juara Swiss Open 2022, ini Deretan Penghasilan Pusarla V Sindhu yang Bikin Doi Tajir Melintir

 Tak sadar Bagas berbicara kepada rekannya, Muhammad Shohibul Fikri

“Semifinal kita Kri,” katanya terucap begitu saja

Di semifinal Swiss Open 2022 Bagas sempat ketakutan dan gemetar karena harus berhadapan dengan ganda putra nomor satu dunia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

“Sebelum lawan Kevin/Marcus ada rasa takut sih karena kan lawan ganda nomor satu dunia, tapi alhamdulilah bisa mengatasi,” cerita Bagas.

Baca Juga: Bagas-Fikri Ahsan-Hendra Disorot, Media Malaysia: Hari yang Buruk Bagi Tim Indonesia...

“Paling teriak aja sih biar ngurangin ketakutan,” imbuhnya

Uniknya, cerita menggelitik  terjadi sebelum babak final dimulai.  Fikri tiba-tiba sakit perut mulas. Sedangkan Bagas jantungnya berdetak kencang juga  sekujur tubuhnya merasa merinding.

“Ya, ditahan-tahan dulu, mau ga mau. Soalnya kan benar‐benar dikit lagi dipanggil masuk lapangan. Untungnya pas pemanasan hilang mulasnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Bagas-Fikri Jadi Motivasi Bagi Rian Ardianto Untuk Memenangi Setiap Pertandingan, Begini Katanya

Baca Juga: 23 Daftar Nama Bayi Perempuan Unik Awalan P, Lengkap dengan Artinya

Sebelum masuk lapangan ia juga sempat diancam sekedar bersenda gurau dengan Mohammad Ahsan untuk menghilangkan ketegangan.

“Awas lu ya, nyolong pas main,” ujar Bagas menirukan kata­‐kata yang dilontarkan Ahsan.

Satu nasihat yang ia selalu ingat ucapan dari para seniornya.

”Selamat, jangan cepat puas, konsisten terus dan tetap rendah hati,” demikian kalimat yang ia ingat.

Bagas Maulana juga bercerita ketika ia diperkenalkan olahraga bulutangkis oleh sang Ayah dan pertamakali berada di club PB Jakarta hingga pelatih.

 “Pertama kali, klub saya PB Jakarta Raya, pelatihnya Bapak Sugeng. Terus klub ISBC, pelatihnya Bapak Mustofa, orang tuanya Ihsan Maulana Mustofa,” ceritanya.

Bagas tergabung di club PB Djarum pada tahun 2012 usai mengkuti seleksi di GOR Djarum Petamburan untuk bermain di ganda putra.

“Alhamdulillah diterima sama partner saya. Senang banget, ga nyangka bisa masuk klub besar seperti Djarum,” sambungnya.

“Empat tahun mendapat didikan yang sangat baik. Bisa dapat gelar juara, bisa pergi naik pesawat, bisa ikutan kejurnas juga,” tuturnya

Baca Juga: Unik dan Cantik! 23 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Berinisial J, Lengkap dengan Artinya

Baca Juga: Curhat Fajar/Rian Ungkap Rahasia Juara di Swiss Open 2022, Rian Ardianto: Kuncinya Adalah...

Bagas juga menceritakan dari sang Ayah apabila tidak menjadi juara. Dirinya akan didaftarkan masuk tentara. Untungnya ia behasil menjadi juara Kejurnas 2016 dan masuk menjadi Atlet Pelatnas PBSI pada tahun 2017.

Makanya tak heran Gelar juara All England 2022 bagi Bagas, ia persembahkan untuk keluarga  dan untuk pelatih juga Indonesia dan dunia.

“Buat keluarga sih yang pasti, arti kemenangan ini semoga ini awal karir badminton saya untuk kedepannya, semoga bisa meraih medali-medali emas berikutnya,” tutupnya.

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: pbdjarum.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah