Network
HALOYOUTH - Mungkin beberapa orang sudah lupa dengan pencapaian legenda bulutangkis di turnamen Korea Open.
Sejak dulu hingga sekarang para legenda bulutangkis Indonesia banyak menyumbangkan prestasi gemilang untuk bangsa sebut saja salah satunya Joko Suprianto.
Joko Suprianto merupakan Pebulutangkis Indonesia spesialis tunggal putra. Dan ia orang pertama yang sukses meraih gelar juara di Korea Open 1993.
Baca Juga: Bukan Kevin Sanjaya, Ternyata Sosok ini yang Temani Valencia Tanoesoedibjo di New York
Korea Open merupakan kejuaraan bulu tangkis terkenal yang sering diselenggarakn di kota Seoul, Korea dan turnamen ini termasuk rangkaian BWF World Tour Super 500.
Pria kelahiran Solo ini cukup populer di kalangan bulutangkis dan beberapa kali sempat menempati peringkat satu BWF.
Pada tahun 1996, Joko Suprianto berhasil menggeser posisi teratas peringkat dunia tunggal putra usai mengalahkan Dong Jiong pemain top Tiongkok.
Adu Baca Juga: Adu Pesona Bidadari Badminton Indonesia di Korea Open 2022, Siapa yang Paling Mempesona?
Tak perlu diragukan lagi, selama karirnya di bulutangkis banyak gelar bergengsi yang berhasil diraih oleh Joko Suprianto diantaranya juara World Championships, dua kali juara World Cup, empat kali Thomas Cup, satu kali Asian Games, serta lima medali emas SEA Games.
Prestasi Joko Suprianto yang tak kalah bergengsi, ia pernah berhasil meraih empat gelar Thomas Cup secara berurutan, mulai dari tahun 1994 hingga 2000.
Kemudian, Tahun 1995 Joko Suprianto mengakhiri kutukan bagi Indonesia, ia sukses merebut gelar juara di German Open usai mengalahkan Erik Hoyer.
Baca Juga: Strategi Kemenangan Pramudya/Yeremia di Korea Open yang Buat Lawan Ketar Ketir
Joko Suprianto, salah satu Pebulutangkis terbaik Indonesia di sektor tunggal putra. Nama Joko melambung pada era 1990-an karena prestasinya di kancah dunia.
Pria kelahiran 21 Januari 1966 di Surakarta, Jawa Tengah. Sejak kecil sudah mengenal bulutangkis. Olahraga itu pula yang akhirnya membawa Joko Suprianto dipandang sejuta mata.
Aksi Joko Suprianto yang apik membawanya masuk ke Pelatnas pada 1985. Meski begitu, ia selalu gagal meraih gelar juara di lima tahun pertama sejak 1985 hingga 1991.
Saat itu, Joko Suprianto menjalani perang rekan senegaranya, Hermawan di partai final, Joko Suprianto mampu mengatasi unggul dari Hermawan sehingga keluar sebagai pemenang.
Joko Suprianto sukses dengan prestasi lainnya. bahkan pernah menjadi nomor satu dunia pada 1993 hingga 1996 meski sempat beberapa kali dilewati Hariyanto Arbi.
Pada 1998, Joko Suprianto gantung raket, lalu menikah dengan mantan pebulu tangkis Tanah Air juga, Zelin Resiana, setahun berselang.***
