Dua Ganda Putra Indonesia Tersisih di Korea Masters 2022, Pelatih: Diserang Balik Mudah Dimatikan!!!

- 14 April 2022, 01:50 WIB
Pramudya kusuma Wardhana- Yeremia Yoche rambitan /Djarum badminton
Pramudya kusuma Wardhana- Yeremia Yoche rambitan /Djarum badminton /

HALOYOUTH - Pramudya Kusuma Wardana - Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando - Daniel Martin adalah Dua pasangan ganda putra wakil indonesia dalam turnamen Korea Masters 2022.

Pramudya Kusuma Wardana - Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kala itu melawan utusan Malaysia dan Leo Rolly Carnando - Daniel Martin melawan pasangan China yang berlaga di Gwangju Yeonju Stadium.

Pramudya Kusuma Wardana - Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan atau Pramudya/Yeremia adalah wakil pertama yang kalah dari Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong lewat tiga gim dengan skor 11-21, 21-16, 20-22.

Baca Juga: Piala Thomas, Kento Momota Pimpin Skuad Samurai Biru dan Tebar Ancaman, Sahabat Greysia Polii Malah Absen

Dilanjutkan dengan wakil kedua Indonesia yaitu Leo Rolly Carnando - Daniel Martin atau Leo - Daniel juga ikut bertekuk lutut kepada lawannya asal China yaitu Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dengan skor 21-13, 19-21, 20-22.

Mereka langsung tersisih di babak 32 besar turnamen bulutangkis Korea Masters 2022. Terhadap hasil dari dua anak didiknya, pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat menanggapi dan memberikan evaluasi.

Menurut Aryono Miranat, Pramudya/Yeremia dan Leo/Daniel dinilai kurang mampu mengontrol permainan dan kurang tenang saat bermain di saat poin-poin kritis itu.

Baca Juga: Mantan Pebulutangkis Malaysia Ini Sebut Indonesia Mampu Pertahankan Gelar Thomas Cup 2022, Ini Alasannya...

"Pengembalian bola selalu ingin keras baik smash atau drivenya, jadi malah terserang balik. Di poin-poin akhir pengembalian bolanya kurang bagus akurasinya, jadi lawan lebih mudah mematikan," kata Aryono Miranat sebagaimana dikutip Haloyouth dari PB Djarum.

"Dua-duanya hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, kurang tenang. Jadi malah akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kita jadi kurang baik, jadi waktu diserang balik mudah dimatikan," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x