Merasa Cuma Dijadikan Pajangan di Kepengurusan PBSI, Taufik Hidayat Emosi, Pebulutangkis Ini Kena Sentil

- 16 April 2022, 00:10 WIB
Putuskan Keluar dari PBSI, Taufik Hidayat Sentil Ginting hingga Fajar Alfian: Silahkan Saja Kalau Mau Pindah..
Putuskan Keluar dari PBSI, Taufik Hidayat Sentil Ginting hingga Fajar Alfian: Silahkan Saja Kalau Mau Pindah.. /Youtube/Yonex

HALOYOUTH – Rumor keluarnya legenda bulutangkis Indonesia dari staf Binpres PBSI, kini giliran Fajar Alfian kena batunya.

Beberapa hari lalu, Taufik Hidayat menyatakan mundur dari kepengurusan PBSI karena menganggap dirinya sebagai wayang atau pajangan.

Kemuduran Taufik Hidayat seakan sedikit merusak kegembiraan Badminton Lover Nusantara setelah kembalinya Flandy Limpele dan Namrih Suroto yang kembali menukangi atlet Pelatnas, Cipayung.

Kabar kurang mengenakkan ini diketahui setelah Taufik Hidayat memberikan keputusan mengejutkan jika di dalam PBSI dirinya hanya dijadikan sebagai pajangan saja.

Baca Juga: Dianggap Tak Sopan, Kembalikan Shuttlecock Pakai Kaki ke Bagas-Fikri, Pebulutangkis China Ini Dikecam Netizen

“Sebagai staf ahli Binpres tidak pernah diajak rapat, bahkan tidak dimintai masukan saat penentuan atlet maupun pelatih,” kata peraih medali emas Olimpiade Athena tersebut seperti dikutip dari Antara.

“Kalau Cuma jadi pajangan buat apa, mending di luar (PBSI),” tuturnya dengan nada kesal.

Meski tak berada di PBSI saat ini, Taufik Hidayat masih berkaitan erat dengan dunia bulutangkis. selain menjabat Wakil Ketua Pengprov PBSI Jawa Barat, ia juga menjabat Ketum PB SGS.

Nama-nama top jebolan PB SGS ini diantaranya adalah Anthony Ginting dan Fajar Alfian yang kini berada di peringkat 10 besar dunia.

Baca Juga: Valencia Tanoesoedibjo, Kekasih Kevin Sanjaya Ditawari jadi Artis, Begini Jawabannya

Seolah terbawa arus atas kisruh PBSI dengan dirinya. Kemudian, sebagai Ketua Umum PB SGS, Taufik Hidayat memberi kode keras terhadap atletnya yang bernaung di PB SGS jika dirasa tidak sepaham dengan kebijakan klub.

“Silahkan saja kalau pindah klub, namun semuanya harus sesuai dengan aturan,” kata pria berusia 40 tahun tersebut.

Taufik Hidayat juga menegaskan jika keluar dari klub PB SGS harus lebih baik lagi prestasinya.

“Kalau sudah pindah prestasinya harus lebih baik lagi. Jangan cuma perkara dia emosi, dia marah terus pindah,” ujarnya seolah masih terbawa emosi atas kekesalannya terhadap PBSI yang kemudian berimbas pada atlet binaannya di klub.

Baca Juga: Pernah Bikin Repot The Minions, Bagas-Fikri Bisa Keok di 8 Besar Korea Masters 2022 oleh Wakil Jepang Jika...

Bukan hanya itu, pernyataan emosional Taufik Hidayat ini dilatarbelakangi pula atas beberapa klub yang memberi bonus bombastis terhadap atletnya yang telah sukses membawa klub ke kancah international.

Namun, bagi klub yang dibinaTaufik Hidyat tersebut belum bisa memberikan apa yang telah dilakukan oleh klub lain.

Lain halnya dengan tandem Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto yang diberi bonus oleh klubnya PB Jaya Raya. Begitupula atlet yang bernaung di PB Djarum.

“Selama ini klub mampu saja memberi bonus. Tidak bisa disamaratakan. Bonus itu tetap sesuai dengan kemampuan klub,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Soroti Pertemuan Mesra Terkini Kevin Sanjaya dan Valencia Tanoesoedibjo, Netizen: Enggak Sabar Nunggu Agustus

Jika atletnya ingin hijrah ke klub lain, Taufik Hidayat menyatakan ada aturan-aturan tertentu yang harus ditempuh.

“Ada biaya transfer, untuk besarannya sesuai dengan ranking. Kalau nggak salah paling rendah 92 miliar. Jika ranking tinggi, biaya juga mengikuti,” kata Taufik Hidayat menjelaskan. 

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah