“Pengalaman mereka bertanding di berbagai kejuaraan sebagai atlet ganda putra dan juga mengasah atlet-atlet muda memberikan saya banyak wawasan dalam mengasah teknik dan kemampuan,” tutur Bagas menambahkan.
Ade Lukas dan Sigit Budiarto membawa Bagas Maulana mampu mengkoleksi gelar juara di ajang Singapore Youth International, Djarum Sirnas Surabaya dan Men's Double Championships tahun 2014 silam.
Meski begitu, Bagas Mengalami pasang surut prestasi. Pria yang masih berusia 23 tahun itu sempat mengalami puasa gelar tahun 2015-2016.
Apalagi sang Ayah mengancam jika tak kunjung meraih gelar, Bagas harus mundur sebagai atlet bulutangkis dan masuk mendaftar sebagai tentara.
Baca Juga: Jelang Debut Putri KW di SEA Games 2021, Begini Strategi Rionny Mainaky
Tekad dan semangat Bagas untuk melanjutkan kariernya di bulutangkis akhirnya terbayarkan dengan gelar juara Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016, Indonesia Junior Grand Prix 2016 dan Kejurnas Taruna 2016.
Satu tahun kemudin, Bagas Maulana masuk ke dalam jajaran Pelatnas Cipayung. Namun, perjalanan Bagas belum sempurna.
Di Pelatnas Cipayung, bisa saja ia akan mudah terdagradasi karena persaingan lebih ketat dan keras di sana.
“Ketika masuk Pelatnas, saya sadar kalau saya harus berlatih ekstra keras lagi. Karena persaingan disini ketat sekali. Istilahnya semua yang terbaik di Indonesia mayoritas ada di Pelatnas,” ucap Bagas menceritakan.