Jadi Juara di All England 2022, Bagas Maulana Sebut Dua Sosok Paling Berpengaruh, Siapa Dia?

- 21 April 2022, 22:56 WIB
Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri
Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri /Tangkapan layar Instagram @badminton.ina/

HALOYOUTH - Pebulutangkis ganda putra Indonesia Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri berhasil meraih kemenangan di All England 2022. Atas itu mereka mampu menorehkan sejarah baru bagi Tanah Air.

Sebelumnya Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri mampu menumbangkan seniornya di laga final All Englans 2022, yakni Mohammad Ahsan - Hendra Setiawan.

Atas torehan prestasinya itu Bagas Maulana mengungkapkan rasa bangganya bisa dilatih oleh Ade Lukas dan Sigit Budiarto. Sebab, kata dia, banyak wawasan yang diberikan keduanya.

“Saya bersyukur memiliki kesempatan dilatih oleh Mas Ade Lukas dan Mas Sigit. Pengalaman mereka bertanding di berbagai kejuaraan sebagai atlet ganda putra dan juga mengasah atlet-atlet muda memberikan saya banyak wawasan dalam mengasah teknik dan kemampuan,” kata Bagas Maulana sebagaimana dikutip Haloyouth dari Djarum Badminton pada Kamis 21 April 2022.

Dari pencapaian itu, bisa menjadi gambaran bagi para generasi muda atas pejuangnya yang pantang menyerah apapun situasinya harus dihadapi dengan keseriusan dan kemauan yang kuat dalam meraih kejuaraan.

Namun, tidak selamanya Bagas Maulana mulus dalam setiap pertandingan untuk sampai ke podium tertinggi seperti di pertengahan 2016. Dari situ dia yang hanya mendapatkan runner-up. Dari hal tersebut tidak menjadikan ia patah semangat.

“Kalau ditanya kecewa karena tidak juara, pasti kecewa. Ditambah lagi Ayah juga bilang kalau masih gagal juara, mundur dari bulutangkis. Ikut seleksi tentara saja. Tapi saya tidak putus asa, ini justru memberikan saya motivasi untuk menunjukkan kemampuan saya di atas lapangan,” terang Bagas Maulana.

Dari situ, kerja keras Bagas Maulana membuahkan hasil sehingga membawa gelar juara di tiga kejuaraan yaitu Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016, Indonesia Junior Grand Prix 2016 dan Kejurnas Taruna 2016.

Kemudian Bagas Maulana mampu membuktikan kepada sang Ayah bahwa impiannya bisa terwujud atas perjuangan yang tidak sia-sia hingga menjadikannya sebagai penghuni di Pelatnas PBSI.

“Ketika masuk Pelatnas, saya sadar kalau saya harus berlatih ekstra keras lagi. Karena persaingan disini ketat sekali. Istilahnya semua yang terbaik di Indonesia mayoritas ada di Pelatnas,” ungkap Bagas Maulana.

Seiring berjalannya waktu Bagas Maulana menguatkan tekadnya dan terus berlatih sehingga mampu membuktikan bahwa pencapaiannya sekarang sangat mengejutkan.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x