HALOYOUTH - Legenda hidup dunia bulutangkis Indonesia disektor tungg al putri, Susi Susanti menyampaikan bahwa pebulutangkis tunggal putri Indonesia kesulitan bersaing.
Peraih Olimpiade Barcelona 1992 tersebut menyatakan jika kualitas pebulutangkis Indonesia disektor tunggal putri masih kalah jauh jika dibandingkan dengan pebulutangkis di Asia.
Selain itu Susi juga menyampaikan bahwa persaingan di tunggal putri juga tak kalah ketat dengan sktor lainnya, untuk itu pebulutangkis Indonesia harus bekerja lebih keras lagi.
"ditunggal putri, banyak pemain tangguh dari Asia sehingga persaingan di tunggal putri ketat. Kita harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan medali', ujar Susi sebagaimana dikutip haloyouth dari Antara ketika ditanya mengenai peluang Indonesia diajang SEA Games.
Susi Susanti yang juga dikenal karena raihan prestasinya di ajang SEA GAmes menyatakan Indonesia perlu mewaspadai beberpa negara yang bakal menjungkalkan Indonesia saat turnamen.
Negara-negara tersebut adalah China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Maalaysia negara negara ini punya barisan pebulutangkis hebat disektor tunggal putri.
Susi juga menyatakan, saat Indonesia selalu mengandalkan peran Gregoria Mariska Tunjung jika bertanding di event-event besar.
Namun, meski menjadi Andalan Grego selama 3 tahun terakhir belum menyumbangkan raihan medali juara yang berarti bagi Indonesia.
Menurut data BWF, raihan terbaik Gregoria Mariska Tunjung yang paling apik adalah lolos sampai babak perempat final.
Disamping itu wajar nampaknya jika Susi Susanti merasa Khawatir, pasalnya rekam jejak Grego sangat membuat prihati, Grego pernah tersingkir di babak kedua Asian Games 2018 dan terhenti dibabak perempat final SEA Games 2019.
Melihat kondisi ini, Susi Susanti merespon tentang penyebab mandeknya prestasi tunggal putri Indonesia, menurut Susi satu dari banyak sebab adalah perkara regenerasi.
Menurut Susi Susanti, regenerasi di lingkungan pebulutangkis tunggal putri Indonesia belum berjalan dengan baik tak seperti tunggal putra atau ganda putra.
Meski begitu, Susi tetap yakin jika PBSI telah menyiapkan program yang bakal menambal sekaligus memperbaiki masalah tersebut.
"saya yakin PBSI sudah menyiapkan pembinaan di semua sektor, tidak hanyaputri. Kita harus bekerja keras untuk menelurkan atlet generasi mendatang dan mencatatkan prestasi. pungkasnya.
Sebagai informasi, Terakhir kali Indonesia mampu membawa gelar juara disektor tunggal putri di ajang turnamen SEA Games di tahun 2013.***