Network
Baca Juga: Pesimis Menang Lawan Indonesia di Piala Thomas 2022, Warganet China: Saya Tidak Punya Harapan
Dipaksa bermain rubber game, baik Tai Tzu Ying dan Akane Yamaguchi sama-sama mengejar poin pertama bagi keunggulan negara masing-masing, hasilnya adalah penonton disajikan rali-rali panjang seru antara Akane vs Tzu Ying.
Sempat tertahan dimenit ke 42 dimana baik Akane maupun Tai Tzu Ying saling berbagi angka mulai dari 7-7, 8-8 namun akhirnya Akane membuktikan dirinya masih sebagai pemilik ranking 1 dunia yang sesungguhnya. ia menang atas Tai Tzu Ying dengan skor tipis 21-19.
Atas Hasil ini Jepang memimpin sementara hasil perempat final Uber Cup 2022, Jepang 1 Taiwan 0. kemenangan Akane atas tai Tzu Ying langsung menunjukan bahwa Akane masih sebagai tunggal putri terbaik di dunia, lantas apakah kemenangan Bilqis hanya karena faktor keberuntungan?
Sebelumnya, Akane Yamaguchi sempat mengatakan penyebab kekalahannya dari Bilqis, ia menyatakan bahwa kekalahannya dari Bilqis disebabkan hanya oleh faktor bahwa dirinya membiarkan Bilqis terlalu lama mengendalikan permainan.
“Satu-satunya alasan saya kalah adalah Saya tidak mengontrol pertandingan dengan baik,” aku juara bertahan dunia itu saat ditanya usai kekalahannya dari Bilqis via BWF.
Disisi lain kemenangan Bilqis atas Akane, menurut Bilqis hal tersebut dikarenakan banyak faktor, namun Bilqis menegaskan bahwa dilapangan banyak hal bisa terjadi termasuk kemenangan dirinya atas Akane Yamaguchi.
“Saya tidak menyangka akan mengalahkan peringkat 1 dunia, tetapi saya memiliki cukup kepercayaan diri bahwa yang terbaik akan memberi saya sesuatu,” kata pemain berusia 18 tahun yang pemalu setelah kemenangannya 21-19 21-19.ungkap Bilqis.***
