Network
HALOYOUTH - Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis merupakan salah satu turnamen tertinggi selain Olimpiade, Thomas Cup, Uber Cup serta Sudirman Cup.
Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis diikuti oleh 64 pemain atau pasangan di setiap sektor yang akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara.
Sepanjang 2014 sampai 2019 Kejuaraan Dunia Bulutangkis telah dilaksanakan sebanyak lima kali, namun pada 2016 ajang ini tidak digelar karena bersamaan dengan Olimpiade Rio.
Pada 2022 ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 22 hingga 28 Agustus di Metropolitan Gymnasium Tokyo Jepang.
Lantas siapa saja peraih gelar juara terbanyak pada ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championship dalam lima tahun terakhir.
Berikut penjelasannya
Tunggal Putra
Chen Long melanjutkan dominasi medali emas sejak 2006, atlet bulutangkis asal China tersebut berhasil meraih gelar juara dua kali secara berturut-turut tepatnya pada 2014 dan 2015.
Dominasi atlet kebanggaan China itu terhenti pada 2017 dimana pemain asal Denmark yaitu Viktor Axelsen yang sukses mengehentikan Chen Long menjadi juara.
Selanjutnya pada 2018 dan 2019, giliran atlet bulutangkis asal Jepang Kento Momota yang berhasil menjajaki kakinya di podium tertinggi Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan menggondol medali emas.
Dalam lima tahun terakhir Indonesia dan China masing-masing dua kali menjadi juara BWF World Championship atau yang biasa disebut Kejuaraan Dunia Bulutangkis di nomor ganda putra.
Baca Juga: Bukan Juara, Ini Target Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani di Kejuaraan Dunia 2022
Adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sukses menjadi juara pada 2015 dan 2019, sementara ganda putra China Zhang Nan/Liu Cheng juara pada 2017 dan Li Junhui/Liu Yu Chen juara pada 2018.
Sebelumnya pada 2014 pasangan ganda putra asal Korea Selatan Shin Baek Cheol/Ko Sung Hyun berhasil keluar sebagai juara.
Ganda Campuran
Atlet bulutangkis ganda campuran China tampil dominan dalam lima tahun terakhir dengan menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada 2014, 2015 oleh Zhang Nan/Zhao Yunlei kemudian 2018 dan 2019 oleh Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Baca Juga: Doa Sebelum Makan, Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Ambisi China untuk meraih gelar juara ke lima kalinya dihentikan oleh ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Natsir dimana mereka keluar sebagai juara pada 2017.
Ganda Putri
Di sektor ganda putri lagi-lagi atlet bulutangkis China keluar sebagai juara sebanyak tiga kali dan Jepang sebanyak dua kali.
China keluar sebagai juara secara berturut-turut tepatnya pada 2014 dan 2015 melalui Zhao Yunlei/Tia Qing kemudian pada 2017 oleh Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Kemudian pada 2018 dan 2019 ganda putri Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara keluar sebagai juara
Tunggal Putri
Dalam lima tahun terakhir para atlet bulutangkis China gagal menjadi juara di sektor tunggal putri, sebelumnya sejak 2001 sampai 2011 pemain China mendominasi perolehan juara delapan kali berturut-turut.
Atlet bulutangkis asal Spanyol Carolina Marin justru tampil dominan dalam lima tahun terakhir pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Carolina Marin menjadi juara pada tahun 2014, 2015, 2018, pada 2017 tunggal putri Jepang Nozomi Okuhara keluar sebagai juara sedangkan pada 2019 wakil India PV Shindu nichodryl yang berhasil merebut gelar juara.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja Guru TIK di Permata Insani Islamic School Tanggerang, Segera Daftar
Itulah peraih gelar juara BWF World Championships dalam lima tahun terakhir, Indonesia hanya mampu mengoleksi tiga medali emas yang disumbang dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
Sementara itu pemain tunggal putra dan tunggal putri Indonesia tampil kurang maksimal di beberapa tahun belakangan bahkan wakil Indonesia yang berhasil meraih gelar juara ialah Taufik Hidayat dan Susi Susanti.
Meskipun demikian semoga di tahun ini para atlet bulutangkis Indonesia yang akan bertanding di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 dapat meraih hasil positif.***
