Network
HALOYOUTH - Ganda putra Indonesia saat ini menjadi sektor yang memiliki regenerasi terbaik di Indonesia.
Pasalnya Indonesia saat ini memiliki 6 pasangan aktif yang sama baiknya terdiri dari 3 senior dan 3 junior.
Pertama ada Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menempati ranking 3 dunia.
Meski saat ini Marcus-Kevin belum menemukan kembali permainan terbaiknya, namun kehebatan keduanya masih dinantikan kebangkitannya.
Baca Juga: Ajang Mendobrak Pintu Utama Denmark Open 2022, Enam Wakil Indonesia Siap Berlaga
Selanjutnya ada pasangan senior Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan yang kerap kali menciptakan kejutan di usia mereka yang tak lagi muda.
Kemudian ada Fajar Alfian-Rian Ardianto yang saat ini bisa dianggap sebagai pasangan tersukses di tahun ini dengan 3 gelar juara.
Sementara itu ada 3 pasangan junior yang saling bergantian mendapatkan gelar juara di beberapa turnamen tahun ini.
Baca Juga: 15 Wakil Indonesia Siap Tempur di Denmark Open 2022, Rionny Mainaky: Semua Fit dan Siap Bertanding
Mereka adalah Leo Rolly Carnando-Daniel Marthin, Pramudya-Yeremia dan Bagas Maulana-Shohibul Fikri.
Kehebatan ganda putra Indonesia ini memang terkenal dari dulu bahkan membuat legenda Korea Selatan, Lee Yong Dae kagum.
Sekedar informasi, Lee Yong Dae merupakan salah satu mantan pemain terbaik dunia asal Korea Selatan yang sukses di ganda putra dan campuran.
Baca Juga: Pengakuan Anthony Sinisuka Ginting Kepada PBSI Tentang Cedera Jelang Denmark Open 2022
Lee Yong Dae sukses mencapai peringkat nomor 1 dunia dengan 4 pasangan yang berbeda mulai dari Jung Jae-sung, Ko Sung-hyun dan Yoo Yeon-seong di ganda putra, dan Lee Hyo-jung di ganda campuran.
Selama karirnya, Lee Yong Dae telah meraih total 43 gelar superseries dengan 37 gelar diantaranya di sektor ganda putra.
Lee Yong Dae mengatakan bahwa ketika menghadapi pasangan Indonesia dirinya selalu mendapatkan kekalahan.
"Saya tidak kalah dengan pemain lain namun malah kalah terus sama pemain Indonesia, Intinya Indonesia itu jago di permainan ganda," kata Lee Yong Dae dikutip Haloyouth.com dari Youtube Korea Reomit.
Baca Juga: Pengakuan Anthony Sinisuka Ginting Kepada PBSI Tentang Cedera Jelang Denmark Open 2022
Lebih lanjut, Lee Yong Dae mengaku bahwa Pemain Indonesia itu sangat lentur sehingga memiliki net play yang luar biasa.
Selain itu pemain ganda putra Indonesia juga memiliki powernya juga kuat dan hebat di permainan drive.
"Jadi saya sempat heran mengapa Indonesia selalu berjaya di pertandingan besar, padahal saya juga sering menang dipertandingan-pertandingan lainnya, saya ini jadi merasa lemah banget jika ketemu atlet Indonesia," herannya.
Kelebihan pemain Indonesia ini, membuatnya kesal pasalnya dia kerap kali dipermainkan padahal telah berlatih mati-matian.
Baca Juga: Pramudya/Rahmat Persembahkan Medali Emas Ketiga untuk Indonesia di IIC Usai Tundukkan Wakil Jepang
"Kesimpulannya adalah net play, jadi kalau ada net, kita main dengan halus di dekat net, jujur saja bikin saya sebel, saya sudah latihan mati-matian kan,"
Lee Yong Dae juga mengagumi ketenangan yang dimiliki ganda putra Indonesia, pasalnya hal tersebut membuat dia tak bisa mengacaukan permainan mereka.
Hal itu menjadikan satu perbedaan antara pemain Indonesia dengan pemain lainnya menurut Lee Yong Dae.
"Sudah gitu atlet Indonesia itu bawaannya tenang, banyak atlet negara lain yang suka panas, justru pemain seperti itu nyerangnya enak tapi entah kenapa pemain Indonesia itu kalem banget, bahkan sampai selesai,"
Baca Juga: Ribka Sugiarto Beberkan Kunci Kemenangannya di Indonesia International Challenge 2022
Bukti kehebatan ganda putra Indonesia adalah Lee Yong Dae yang memiliki rekor ranking 1 ganda putra terlama di dunia dan gelar terbanyak dalam setahun.
Namun dua rekornya tersebut dipecahkan oleh ganda putra ranking 1 dunia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo.***
