Awas! 4 Bentuk Penipuan yang Kerap Terjadi Lewat WhatsApp, Poin Terakhir Paling Banyak Merugikan

- 31 Januari 2024, 18:40 WIB
Ilustrasi Terkait 4 Bentuk Penipuan yang Kerap Terjadi Lewat WhatsApp, Poin Terakhir Paling Banyak Merugikan
Ilustrasi Terkait 4 Bentuk Penipuan yang Kerap Terjadi Lewat WhatsApp, Poin Terakhir Paling Banyak Merugikan /Pixabay//

HALOYOUTH.COM - Berbagai bentuk penipuan semakin berkembang, termasuk yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp. Akibatnya, banyak orang yang menjadi korban modus penipuan yang menggunakan WhatsApp.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai modus penipuan yang sering terjadi, seperti tawaran yang terlalu menggiurkan, penawaran yang tidak masuk akal, serta penawaran bantuan dalam bentuk pinjaman online.

Berikut adalah beberapa modus penipuan yang sering terjadi di Indonesia melalui aplikasi WhatsApp dan seringkali berhasil menipu korbannya:

1. Tawaran yang Sangat Menggiurkan

Penipu seringkali menggunakan taktik penawaran yang sangat menggiurkan, baik untuk barang maupun jasa, dengan harga yang jauh di bawah standar pasar yang berlaku. Contohnya, penawaran ponsel atau tiket pesawat dengan harga sangat murah dibandingkan dengan harga umum.

Bagi yang tidak berpengalaman, penawaran ini mungkin terlihat sebagai peluang langka yang harus dimanfaatkan. Namun, pada kenyataannya, hal ini seringkali merupakan modus penipuan. Ketika transaksi dilakukan dan transfer uang dilakukan, barang atau jasa yang dijanjikan tidak kunjung dikirimkan. Bahkan jika ada pengiriman, produk yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan.

2. Penipuan berupa tugas seperti dengan like dan subscribe

Penipu sering menggunakan modus penawaran pekerjaan freelance dengan janji jam kerja yang fleksibel. Mereka menawarkan imbalan yang menggiurkan, seperti uang tunai hingga jutaan rupiah setiap hari hanya dengan melakukan like atau subscribe pada channel media sosial tertentu.

Namun, dalam praktiknya, penipu akan meminta calon karyawan untuk melakukan deposit sebagai syarat untuk memulai pekerjaan. Proses deposit ini seringkali menjadi bagian dari penipuan, dan setelah melakukan deposit, tidak ada pekerjaan atau gaji yang diterima.

3. Undangan Digital Palsu 

Modus penipuan melalui undangan digital palsu semakin marak dengan tren penyebaran undangan digital. Penipu mengirimkan undangan digital palsu ke sejumlah nomor selular, menyelipkan file aplikasi APK yang berpura-pura sebagai undangan pernikahan digital.

Dokumen ini seolah-olah dirancang untuk ponsel Android dan dapat mengecoh penerima yang kurang waspada. Ketika APK tersebut di-klik, ini membuka peluang bagi penipu untuk mengakses data pribadi dan informasi perbankan pemilik ponsel.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah