Wow, Ada Temuan Keren di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta, Intip Yuk di Sini

- 15 Desember 2021, 12:10 WIB
Barang antik
Barang antik /designertraveler.com/

HALOYOUTH- Di kawasan perumahan Menteng yang tenang di Jakarta, Indonesia, Jalan Surabaya berdiri terpisah. Ini adalah pasar barang antik di salah satu area perumahan kelas atas di Jakarta. Ini juga merupakan tujuan wisata yang terancam punah, diserang oleh pemerintah kota yang bermaksud mereklamasi tanah untuk tujuan lain.

Menempati bentangan 500 yard di satu sisi Jalan Surabaya, 184 toko di sepanjang garis menjajakan segala jenis barang antik: batik, asesoris kapal, koin tua, porselen, wayang golek, batik, kap lampu, piringan hitam vinyl , telepon tua, ukiran kayu, peralatan, dan buku, antara lain.

1. Yang Akan Kamu Temukan di Jalan Surabaya
Barang-barang di Jalan Surabaya mencerminkan masa lalu Indonesia dan masa kini.

Dari zaman kolonial Belanda, Kamu akan menemukan banyak koin kuno, porselen Belanda, lampu gantung, dan peralatan perak. Dari budaya modern, kamu akan menemukan telepon putar, kamera, dan piringan hitam. Dari masyarakat tradisional Indonesia, kamu akan menemukan wayang Jawa, batik, dan ukiran Bali.

Baca Juga: Jadwal dan Rute Menuju Pop Art Jakarta 2021, Galeri Kreator Indonesia Gratis

kamu akan menemukan beberapa toko khusus satu produk untuk barang-barang seperti kamera dan vinil. Sejumlah kios di salah satu ujung Jalan Surabaya menjual barang-barang bekas. Dan untuk beberapa alasan, ada banyak aksesori yang diselamatkan dari kapal, mulai dari lubang intip hingga helm selam.

Semua ini membutuhkan kesabaran dan waktu untuk menyaring, jadi kunjungi Jalan Surabaya pagi-pagi sekali atau sore hari, hindari sinar matahari siang sama sekali. Toko-toko buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 6 sore, jadi selesaikan jadwal tersebut untuk menghabiskan waktu sekitar dua hingga tiga jam untuk berbelanja khusus.

 2. Sejarah Jalan Surabaya
Banyak penjual barang antik Jalan Surabaya yang menelusuri asal usul perdagangannya hingga penjual barang antik keliling di kota tua sekitar Lapangan Fatahillah. Seiring bertambahnya jumlah mereka, kebutuhan akan tempat permanen bagi para penjual ini juga meningkat.

Pada tahun 1974, Gubernur Jakarta saat itu Ali Sadikin memindahkan para pedagang ke tempatnya sekarang di Jalan Surabaya, di mana mereka menjajakan dagangannya sejak saat itu.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi

Sumber: tripsavvy.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x