Menjelajahi 10 Warisan Budaya Dunia di Indonesia yang Diakui UNESCO, Terbaru Sumbu Filosofi Yogyakarta

- 24 September 2023, 10:19 WIB
Menjelajahi 10 Warisan Budaya Dunia di Indonesia yang Diakui UNESCO, Terbaru Sumbu Filosofi Yogyakarta
Menjelajahi 10 Warisan Budaya Dunia di Indonesia yang Diakui UNESCO, Terbaru Sumbu Filosofi Yogyakarta /AFP

HALOYOUTH – Indonesia setidaknya memiliki 10 Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO. Paling terbaru yakni Sumbu Filosofi Yogyakarta, sebuah konsep tata ruang dengan makna yang mendalam. 

Sumbu Filosofi Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 18 September 2023 berdasarkan dokumen penetapan WHC dengan tajuk “the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks”.

Sebelumnya UNESCO menetapkan Kompleks Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 1991, berbeda dengan warisan dunia lainnya yang tampak, Sumbu Filosofi Yogyakarta tidak berbentuk melainkan sebuah konsep tata ruang yang pertama kali dicetuskan pada abad ke-18 oleh Pangeran Mangkubumi Sri Sultan Hamengku Buwono, Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Konsep tata ruang dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan Kraton Yogyakarta dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara.

Sumbu Filosofi Yogyakarta telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Sumbu Filosofi Yogyakarta telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Gambar ; Pemda DIY

Baca Juga: Mengenal Makna Sumbu Filosofi Yogyakarta? Sebuah Konsep Tata Ruang yang Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia

Secara simbolis, konsep tata ruang ini melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.

Garis lurus antara letak Tugu Golong-Gilig, Kraton, dan Panggung Krapyak. Tugu Golong-Gilig dan Panggung Krapyak merupakan simbol Lingga dan Yoni yang melambangkan kesuburan. 

Bukti peradaban budaya yang melekat pada sumbu imajiner tersebut ditunjukkan dengan banyaknya tradisi dan praktik budaya Jawa yang dilakukan di sekitar kawasan bangunan. Seperti acara pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual-ritual.

Halaman:

Editor: Nurhendra Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x